
Makassar, — Celoteh.Online – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau yang akrab disapa Appi, melontarkan pernyataan mengejutkan soal dugaan transaksi jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Dalam rapat koordinasi bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Balai Kota Makassar, Selasa (4/3/2025), Appi mengungkap adanya kepala sekolah (kepsek) hingga kepala bidang (kabid) yang mencoba menyuap agar tetap mempertahankan jabatannya.
Baca juga : Walikota makassar tunjuk Plt di OPD Makassar: Solusi atau Tantangan Baru?
“Kepala sekolah SD, SMP, bahkan ada yang sampai Kabid. Bukan orang lain yang menawarkan, tapi mereka sendiri yang datang menawarkan diri. (Mereka bilang) ‘berapa saya bayar kalau masih bisa bertahan di sini, Pak’. Coba bayangkan, di mana mental mereka? Apa yang bisa kita harapkan dari orang seperti ini? Tidak ada,” tegas Appi di hadapan peserta rakor.
Baca juga : Bupati Wajo Tidak Ada Toleransi Bagi ASN yang Bayar-Bayar untuk dapat Jabatan
Pernyataan itu sontak menyoroti sistem pendidikan di Makassar yang disebutnya harus segera dibenahi, terutama dalam penempatan kepala sekolah. Ia meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar memperbaiki sistem pemilihan kepsek dengan menerapkan asesmen yang lebih objektif.
“Di Dinas Pendidikan, untuk penempatan kepala sekolah semuanya harus diberi kesempatan. Lakukan asesmen yang baik bagi seluruh kepala sekolah dan guru-guru yang punya potensi,” jelasnya.

Misteri Kebakaran Kantor Disdik, Ada yang Ditutupi?
Dalam kesempatan yang sama, Appi juga menyinggung peristiwa kebakaran Kantor Disdik Makassar beberapa waktu lalu yang hingga kini masih menjadi misteri. Ia khawatir kebakaran tersebut berkaitan dengan sistem yang sudah bobrok.
Baca juga : Ini Program Unggulan Sapta Mulia di RPJMD 2025-2029,
“Orang yang mau jadi kepala sekolah, mereka adalah pondasi dalam membangun generasi. Kalau sistemnya bobrok, anjlok, berantakan, maka, kantornya bisa terbakar lagi. Tidak tahu siapa yang melakukan. Mana itu CCTV? Masa kalau ada kebakaran langsung CCTV mati. Tidak boleh seperti itu, bos,” sindirnya.
Pernyataannya ini menimbulkan spekulasi bahwa kebakaran kantor Disdik mungkin saja bukan sekadar insiden biasa, melainkan bagian dari upaya menghilangkan jejak terkait dugaan penyimpangan di tubuh dinas tersebut.

Hentikan Budaya Transaksional, Pejabat Tidak Kompeten Akan Dipindahkan
Lebih jauh, Appi menegaskan bahwa Pemkot Makassar harus terbebas dari budaya transaksional dalam penempatan jabatan. Ia berkomitmen untuk menghilangkan praktik semacam ini dan memastikan bahwa jabatan diberikan kepada mereka yang benar-benar kompeten.
Baca juga : Wali Kota Makassar Ajak Pegawai Pemkot Salat Berjemaah di Masjid Balai Kota
“Lagi-lagi saya mau sampaikan, tidak boleh ada lagi transaksi jabatan di Pemkot. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Kita akan buat sistem evaluasi, menilai kinerja pejabat secara objektif,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Appi menyebut bahwa pejabat yang terbukti tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya akan dipindahkan ke program urban farming dan iuran sampah gratis.
“Kalau ada pejabat yang tidak bisa bekerja, kita tempatkan di wilayah ini supaya mereka bisa menghasilkan sesuatu sendiri,” tegasnya.
(Kontributor : Dwiki Luckianto Septiawan)

Tinggalkan komentar