Wajo, – Celoteh.Online — Aliansi Gerakan Aktivis Wajo melayangkan kritik terhadap pelayanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sengkang. Mereka menyoroti lambannya proses pengajuan KUR bagi pelaku UMKM yang dinilai tidak transparan dan penuh ketidakpastian, sementara di sisi lain muncul dugaan penyaluran kredit fiktif oleh oknum internal bank.

Baca juga : BRI Cabang Sengkang Salurkan Enam Ekor Sapi Kurban pada Idul Adha 2025

Dalam keterangannya, juru bicara aliansi, Nugy, menyebutkan bahwa pelaku usaha kecil kerap menghadapi prosedur panjang, persyaratan yang berubah-ubah, dan kurangnya informasi yang jelas terkait tahapan dan jadwal pencairan dana. “UMKM harus menunggu berbulan-bulan tanpa kepastian, padahal mereka memiliki usaha nyata dan kebutuhan riil,” ujarnya.

Aliansi juga mengungkap adanya temuan di lapangan terkait dugaan penyaluran dana ratusan juta rupiah untuk kredit fiktif yang tidak melalui proses resmi, bahkan tanpa kehadiran debitur yang jelas. Dugaan ini memperkuat kekhawatiran adanya praktik manipulasi di balik sistem KUR.

Baca juga : BRI Cabang Sengkang Tegaskan Komitmen Layani Nasabah Secara Profesional dan Sesuai Prosedur

“Hari ini kami melihat wajah ketimpangan yang menyakitkan. UMKM kesulitan mengakses modal, sementara mafia kredit diduga dengan mudah mencairkan dana tanpa prosedur,” kata Nugy.

Aliansi Gerakan Aktivis Wajo menyampaikan tiga tuntutan:

  1. Evaluasi total sistem pengajuan KUR agar lebih transparan dan berpihak kepada pelaku usaha.
  2. Penindakan tegas terhadap oknum yang terlibat dalam kredit fiktif.
  3. Publikasi terbuka mengenai alur dan data pengajuan KUR untuk mencegah manipulasi.

Tim Celoteh Online telah berupaya menghubungi pihak BRI Cabang Sengkang untuk meminta tanggapan melalui pesan WhatsApp, namun hingga berita ini diturunkan belum ada respon resmi.

Aliansi menegaskan bahwa bank milik negara semestinya menjadi sarana pemberdayaan, bukan kendala tambahan bagi pelaku usaha kecil.

(red)

celotehmuda