GowaCeloteh.Online –  Aliansi Cipayung Plus Kabupaten Gowa yang terdiri dari PMKRI, HMI Gowa Raya, IMM, GMNI, Komca Pemuda Katolik, dan SAPMA PP, menggelar aksi dengan longmarch dari batas Kota Makassar–Gowa menuju Kantor Bupati dan DPRD Gowa. Aksi ini berjalan dengan tertib dan mendapat pengawalan ketat dari Polres Gowa bersama Kodim 1409 sejak titik awal hingga selesai.

Baca juga : Badko HMI Sulsel Gelar Aksi: Tuntut Negara Bertanggung Jawab atas Kerusuhan di Gedung DPRD

Dalam aksinya, massa Cipayung Plus menyampaikan sejumlah tuntutan strategis di tingkat nasional maupun lokal.
Tuntutan Nasional :

  1. Reformasi Polri dan pencopotan Kapolri.
  2. Transparansi penanganan kasus hukum.
  3. Evaluasi SOP penanganan aksi massa.
  4. Pengesahan RUU Perampasan Aset.
  5. Pencabutan Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
  6. Penegakan supremasi hukum dan HAM.
  7. Evaluasi program MBG.

Tuntutan Lokal :

  1. Copot Kapolda Sulsel
  2. Tolak agenda kenaikan pajak di Gowa.
  3. Evaluasi pertambangan di wilayah Gowa.
  4. Transparansi PAD dari tambang legal.
  5. Pemberantasan tambang ilegal.

Momen bersejarah terjadi ketika Bupati Gowa turun langsung menemui massa aksi dan duduk bersama di jalanan untuk mendengarkan aspirasi massa Cipayung Plus Gowa. Sementara itu, Ketua DPRD Gowa juga hadir dan menyatakan siap menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan Cipayung Plus melalui jalur kelembagaan DPRD.

Selama aksi, masing-masing ketua OKP yang tergabung dalam Cipayung Plus menyampaikan orasi ilmiah sebagai berikut :

Ketua PMKRI Gowa, Kalvin, “Negara hadir untuk melindungi segenap bangsa, bukan menjadi alat kepentingan. Reformasi Polri adalah jalan mendesak agar supremasi hukum berdiri tegak. Jika keadilan tidak ditegakkan, maka demokrasi akan terus pincang.”

Ketua HMI Cabang Gowa Raya, Nawir, “Aksi ini sudah terkonsolidasi dengan baik. Target utama kami adalah tuntutan mengenai isu nasional dan daerah dapat tersampaikan dengan jelas, dan semua berjalan dengan lancar serta damai,”.

Ketua GMNI Gowa, Khaliq, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak akan tercapai jika tambang ilegal dibiarkan dan pajak membebani rakyat. Negara harus hadir untuk membela kepentingan wong cilik, bukan menjadi alat kapitalisme.”

Ketua IMM Gowa, Nurafni, “Islam mengajarkan keadilan dan keberpihakan kepada kaum lemah. Kenaikan pajak yang membebani masyarakat kecil adalah pengkhianatan terhadap amanah rakyat. IMM berdiri untuk memastikan kebijakan di Gowa tidak menyengsarakan rakyat.”

Ketua Pemuda Katolik Gowa, Antonio, “Suara lintas iman hari ini bersatu. Kami menolak segala bentuk kesewenang-wenangan, mendesak transparansi PAD dari tambang legal, dan menegaskan pentingnya kebijakan yang berpihak pada kepentingan bersama, bukan kepentingan segelintir elit.”

Ketua SAPMA PP Gowa, Sigit, “SAPMA PP berdiri di garis depan bersama rakyat. Kami mengecam keras praktik mafia tanah dan tambang ilegal. Negara harus hadir, aparat harus netral, dan kebijakan harus berlandaskan kepentingan rakyat, bukan oligarki.”

Aksi ini berjalan dengan penuh solidaritas dan tertib hingga selesai. Di akhir agenda, Cipayung Plus Gowa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Polres Gowa dan Kodim 1409 atas atensi, pengawalan, dan pengamanan mulai dari titik aksi pertama di batas Kota Makassar–Gowa, longmarch menuju Kantor Bupati Gowa dan DPRD hingga berakhirnya aksi dengan aman dan kondusif.

( Kontributor : Appang )


Eksplorasi konten lain dari Celoteh Online

Dukung kami dengan Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Satu tanggapan untuk “Cipayung Plus Gowa Gelar Aksi”

  1. Bupati Wajo Tanggapi Suara LSM, Dari Paselloreng hingga Monopoli Proyek – Celoteh.Online Avatar

    […] Baca Juga : Cipayung Plus Gowa Gelar Aksi […]

    Suka

Tinggalkan komentar

celotehmuda