
Makassar, – Celoteh.Online – Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan menyampaikan pernyataan sikap bertajuk “Koreksi Indonesia” yang menyoroti kondisi bangsa yang dinilai semakin jauh dari cita-cita demokrasi dan kesejahteraan rakyat.
Dalam keterangan tertulisnya, BADKO HMI Sulsel menilai praktik kekuasaan saat ini kian meminggirkan rakyat, sementara ruang kebebasan dan kritik dibatasi dengan tindakan represif. “Suara rakyat yang terhimpun dalam 17+8 Tuntutan adalah bukti bahwa demokrasi kita sedang sakit,” tegas pernyataan tersebut.
BADKO HMI Sulsel menyampaikan empat poin sikap, yaitu:
- Menuntut pertanggungjawaban negara atas jatuhnya korban dan penghentian segala bentuk kekerasan terhadap rakyat maupun aktivis.
- Mendesak pemerintah dan parlemen mengembalikan marwah demokrasi dengan berpihak pada aspirasi rakyat, bukan oligarki.
- Menyerukan kepada TNI-Polri agar kembali ke fungsi konstitusionalnya, menjaga rakyat, bukan melayani kekuasaan.
- Meminta para stakeholder Sulawesi Selatan (Gubernur, Kapolda, Kajati, Pangdam, Ketua DPRD) untuk segera memberikan klarifikasi dan evaluasi atas gejolak sosial di daerah.
“Demokrasi tidak akan berarti jika negara hadir hanya untuk menindas, bukan melindungi. Suara rakyat harus menjadi pijakan untuk memperbaiki arah bangsa,” lanjut pernyataan itu.
Melalui sikap ini, BADKO HMI Sulsel menegaskan komitmennya untuk terus mengawal jalannya demokrasi, memperjuangkan keadilan sosial, serta memastikan negara hadir sebagai pelindung rakyat.
(kontributor : Appang)

Tinggalkan komentar