
Wajo, Celoteh.Online – Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan MQK Internasional ke-1 resmi dibuka di Kampus III Pondok Pesantren As’adiyah Macanang, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Kamis (2/10/2025).
Pembukaan dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., serta Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Dr. Basnang Said.
Selain itu, hadir pula tamu dari sepuluh negara di Asia Tenggara, serta mahasiswa Pondok Pesantren yang berasal dari Amerika, Afganistan, Yaman, Pakistan, Aljazair, dan Arab Saudi.
Wakil Ketua Umum Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Prof. Dr. KH. Kamaluddin Abunawas, M.Ag., menyampaikan rasa terima kasih atas penunjukan As’adiyah sebagai tuan rumah.
“Penunjukan pondok pesantren sebagai tempat pelaksanaan merupakan suatu kembagaan yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pondok Pesantren As’adiyah sudah hampir berusia 100 tahun.
Baca Juga : Bupati Andi Rosman Mutasi Pejabat Eselon II Lingkup Pemkab Wajo, Ini Nama-Namanya!
“Kami membina sekitar 8.000 santri di pusat, dengan 453 cabang di seluruh Indonesia, bahkan ada satu cabang di Malaysia. Total seluruhnya 454 cabang,” jelasnya.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., menegaskan bahwa MQK memiliki makna lebih dari sekadar seremoni.
“Tema kegiatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi wadah untuk memperdalam kajian kitab kuning.” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan apresiasi kepada Menteri Agama atas pelaksanaan MQK di Kabupaten Wajo.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri atas pelaksanaan kegiatan ini di Kabupaten Wajo,” ucapnya.
Ia juga menambahkan,
Baca Juga : Meski Anggaran Minim, Bupati Wajo Tegas: Tidak Ada Kata Mundur Bangun Daerah
“Kami berharap guru-guru pesantren mendapat pendampingan dari Kementerian Agama.”

Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, dalam arahannya menyebut bahwa momentum MQK di Sengkang sangat bersejarah.
“Hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah terutama bagi kota Sengkang,” katanya.
Ia menekankan pentingnya bahasa Arab bagi santri.
“Tidak mungkin kita bisa mendalami agama Islam tanpa memahami bahasa Arab,” tegasnya.
Menteri Agama juga menitipkan pesan khusus kepada santri.
Baca Juga : Menteri PKP Nilai Wajo Bisa Jadi Contoh Nasional, Apresiasi Kepemimpinan Bupati
“Banyaklah begadang di malam hari. Rajinlah membaca dan jangan pernah berhenti membaca,” pesannya.
Setelah pembukaan, Menteri Agama meluncurkan program “Pesantren Hijau” dengan penanaman pohon sebagai simbol kepedulian lingkungan.
“Melalui Pesantren Hijau, kita tunjukkan komitmen untuk penghijauan,” tandasnya.
Kontributor : Salman Alfarisi

Tinggalkan komentar