
Luwu Timur, Celoteh.Online – Masyarakat Dusun Balambano, Kecamatan Wasuponda, kembali menyuarakan tuntutan mereka kepada PT Vale Indonesia. Dalam aksi kedua yang digelar di Kantor DPRD Luwu Timur, warga menyampaikan kekecewaan karena kesepakatan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelumnya dianggap tidak pernah ditindaklanjuti. Mereka mendesak agar PT Vale dan PLN segera hadir dalam RDP lanjutan yang difasilitasi DPRD.
Baca Juga : Warga Balambano Tuntut Keadilan Energi, Ancam Tutup Akses Operasional PT Vale
Aksi ini melibatkan puluhan warga yang kembali mendatangi kantor DPRD, didampingi sejumlah mahasiswa yang selama ini aktif mengawal isu keadilan energi di wilayah tersebut. Mereka membawa spanduk dan pernyataan sikap yang berisi tuntutan agar masyarakat Balambano, yang tinggal berdampingan langsung dengan PLTA milik PT Vale, mendapatkan akses listrik gratis sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Warga menyoroti bahwa dalam RDP sebelumnya yang melibatkan PT Vale, camat, dan perwakilan masyarakat, telah ada beberapa komitmen yang tidak pernah ditindaklanjuti secara konkret. Oleh karena itu, dalam aksi terbaru ini, mereka secara tegas menuntut agar RDP lanjutan digelar secara terbuka dan transparan, serta dihadiri langsung oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas untuk mengambil keputusan, bukan hanya perwakilan formal.

“Kami sudah duduk bersama sebelumnya, tapi tidak ada hasil nyata. Apa gunanya RDP kalau hanya menjadi formalitas? Kami ingin kejelasan, bukan janji,” ujar Yolan Johan, koordinator aksi yang juga mahasiswa hukum.
Yolan menegaskan bahwa aksi kedua ini adalah bentuk konsistensi warga dalam memperjuangkan hak dasar mereka. Ia menyebutkan bahwa kebutuhan energi 150 rumah warga hanya sekitar 135 kW, jauh lebih kecil dibandingkan total daya yang dihasilkan PLTA Balambano yang mencapai lebih dari 110 ribu megawatt.
Baca Juga : Pemasangan Spanduk Himbauan Keselamatan Bersama SatlantasLuwu Timur dan PT Vale
Menanggapi aksi kedua tersebut, DPRD Luwu Timur memastikan bahwa aspirasi warga kembali masuk dalam pembahasan dan akan ditindaklanjuti melalui Rapat Dengar Pendapat. Wakil Ketua II DPRD, Hj. Harisa Soharjo, menyatakan bahwa lembaga legislatif akan memanggil PT Vale dan PLN untuk hadir dalam forum resmi yang dijadwalkan pekan ini.
“Kami mengapresiasi masyarakat yang tetap menyuarakan aspirasi secara tertib. RDP adalah ruang terbaik untuk mencari jalan keluar. Kami pastikan semua pihak hadir agar diskusi bisa berjalan efektif,” kata Harisa.

Komisi III DPRD, yang membidangi infrastruktur dan energi, disebut telah menyiapkan agenda resmi untuk pelaksanaan RDP lanjutan. Anggota Komisi III, Badawi, menyebut bahwa forum ini menjadi prioritas karena menyangkut kebutuhan dasar warga dan hubungan antara perusahaan dan masyarakat lokal.
Baca Juga : STIEM Bongaya, Kampus Unggulan di Makassar: Siap Cetak Sarjana Profesional dan Kompeten!
Warga Balambano menegaskan bahwa mereka tidak menolak kehadiran perusahaan. Namun mereka ingin mendapatkan perlakuan yang adil sebagai komunitas yang terdampak langsung oleh aktivitas industri. Mereka meminta agar PT Vale menunjukkan komitmen sosialnya dengan mengalokasikan sebagian daya listrik yang dihasilkan untuk kepentingan masyarakat sekitar.
“Kami bukan musuh perusahaan. Kami cuma ingin hak kami dipenuhi. Kalau PT Vale bisa memberi listrik gratis di tempat lain, kenapa tidak di Balambano, yang lebih dekat dengan sumber listrik?” ucap salah seorang warga yang turut dalam aksi.
Aksi kedua ini menunjukkan bahwa isu listrik gratis bukan sekadar tuntutan sesaat, tetapi bagian dari perjuangan panjang warga Balambano dalam mendapatkan pengakuan dan keadilan. Dengan adanya komitmen DPRD untuk kembali memfasilitasi RDP, harapan warga kini tertuju pada hasil konkret dari forum tersebut.(*)

Tinggalkan komentar