
Makassar – Celoteh.Online – Eksekusi lahan showroom Mazda di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Senin (28/4/2025), berlangsung di tengah ketegangan tinggi dan kericuhan. Aksi perlawanan dari kelompok massa berujung pada bentrokan singkat dengan aparat keamanan, sebelum akhirnya proses eksekusi berhasil dilaksanakan.
Baca juga : Polisi dan TNI Bubarkan Massa, Jalan Pettarani Makassar Lumpuh 6 Jam
Ketegangan mulai meningkat saat sekelompok orang berkumpul di depan kantor DPRD Kota Makassar, hanya sekitar 50 meter dari showroom Mazda yang menjadi objek eksekusi. Mereka memblokade Jl AP Pettarani menuju pertigaan Jl Sultan Alauddin dengan membakar ban bekas, membuat jalur utama itu lumpuh total.
Blokade tersebut sempat menahan laju kendaraan dari arah Fly Over hingga ke perempatan Pettarani-Sultan Alauddin. Kondisi ini memaksa pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Makassar melakukan rekayasa lalu lintas. “Kendaraan dari AP Pettarani yang mau masuk Jl Hertasning diblokade dan diluruskan ke Utara,” jelas Bripda Mahir Dg Tawang, personel Lantas Polrestabes Makassar, melalui akun Instagram pribadinya.

Namun, aksi massa tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 08.00 WITA, ratusan personel gabungan dari Polrestabes Makassar, Sabhara, Brimob Polda Sulsel, dan TNI bergerak cepat membubarkan massa. Menggunakan kendaraan taktis water cannon dan tembakan gas air mata, petugas berhasil memukul mundur kelompok yang melakukan perlawanan.
Baca juga : Pengosongan Showroom Mazda Pettarani Berujung Blokade dan Pembakaran Ban
Massa sempat melakukan aksi balasan dengan melemparkan batu ke arah aparat. Namun, perlawanan itu dapat segera diatasi karena jumlah massa jauh lebih sedikit dibandingkan kekuatan aparat di lapangan.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes Makassar, AKBP Darwis, yang memimpin langsung pengamanan, mengakui pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya perlawanan. “Kami sudah memprediksi bahwa akan ada perlawanan,” ujarnya di lokasi kejadian.
Menurut AKBP Darwis, total 900 personel gabungan dikerahkan dalam operasi pengamanan ini. “Informasi ada yang diamankan, yang melakukan anarkis tadi, melempar dan lain-lain, sudah diketahui dan sudah diamankan,” tambahnya. Dua orang yang diduga terlibat dalam aksi anarkis kini telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga : Sengketa Mazda Pettarani Berujung Eksekusi, Aktivitas DPRD Makassar Terganggu
Meski sempat terjadi kericuhan, AKBP Darwis menegaskan bahwa tidak ada korban luka dalam insiden ini. “Alhamdulillah, tidak ada korban, meskipun sempat ada pelemparan tadi,” katanya.
Sebelum pelaksanaan pembongkaran bangunan, aparat memberikan kesempatan kepada pengelola showroom untuk mengosongkan area. Beberapa unit mobil yang masih tersisa di dalam showroom sudah lebih dulu dievakuasi, untuk menghindari kerusakan saat proses pembongkaran dimulai.
Kericuhan ini berakar dari penolakan keras massa terhadap eksekusi lahan yang dilakukan berdasarkan perintah Pengadilan Negeri Makassar. Sejak pagi buta, massa sudah berkumpul di depan showroom sebagai bentuk penolakan. Namun setelah upaya blokade jalan dan perlawanan berhasil dipatahkan, eksekusi dapat berjalan lancar di bawah pengawalan ketat aparat gabungan.
(Kontributor : Dwiki Luckianto Septiawan)

Tinggalkan komentar