MAKASSAR –Celoteh.Online– Eksekusi sengketa lahan showroom Mazda di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin pagi (28/4/2025), mulai memberi dampak nyata terhadap aktivitas pemerintahan. Salah satu yang terdampak adalah kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, yang aksesnya turut terhambat.
Baca juga : TNI Masuk Ruang Sipil, LBH Makassar Peringatkan Bahaya Pelanggaran HAM
Sekretaris DPRD Kota Makassar, M. Dahyal, mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh pegawai dan staf untuk melaksanakan work from anywhere (WFA) alias kerja dari rumah. Imbauan ini dikonfirmasi langsung oleh staf Komisi A DPRD Makassar, Syamsuddin, yang saat itu ditemui di sebuah kedai kopi tidak jauh dari gedung dewan.
“Jalan akses kami masuk kantor tertutup,” ujar Syamsuddin, mengutip pesan WhatsApp dari Sekretaris Dewan.
Meskipun begitu, sebagian staf tetap berupaya hadir secara fisik ke kantor untuk memenuhi kewajiban absensi. Mereka yang berhasil melakukan presensi memilih jalur alternatif.
“Kami masuk lewat jalan tikus belakang, Hertasning II,” kata Ocha, seorang staf yang rela memarkirkan kendaraannya di Jalan RS Faisal dan meminjam sepeda motor temannya demi mencatatkan kehadiran.
Hingga pukul 08.00 Wita, situasi di sekitar area DPRD menunjukkan banyak staf sekretariat memilih berkumpul di kantin-kantin sekitar, masjid Bulog, hingga kedai-kedai kopi. Aktivitas di dalam gedung DPRD nyaris lumpuh akibat keterbatasan akses.
Baca juga : LBH Makassar Desak PN Batalkan Permohonan Eksekusi Itje Siti Aisyah
Eksekusi yang menyebabkan gangguan ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 08.30 Wita, melibatkan tim Panitera dari Pengadilan Negeri Makassar serta aparat keamanan. Pelaksanaan eksekusi berlandaskan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Makassar tertanggal 27 Juli 2018, dengan Nomor: 50 EKS/2014/PN.Mks jo. No. 175/Pdt.G/2011/PN.Mks jo. No. 175/Pdt.G,Intv/2011/PN.Mks.
Objek yang dieksekusi adalah sebidang tanah seluas 3.825 meter persegi di Jalan AP Pettarani, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Tanah tersebut berbatasan dengan pagar beton dan tanah kosong milik Jacky Purnama di sebelah utara, tanah kosong dan rencana jalan di sebelah timur, tanah kosong milik Idris Manggabarani di selatan, serta Jalan AP Pettarani di barat. Di atas tanah itu berdiri bangunan showroom Mazda serta sebagian lahan kosong.
Sengketa ini melibatkan Soedirjo “Jentang” Aliman selaku penggugat/pemohon eksekusi melawan PT Timurama dan pihak-pihak terkait sebagai tergugat/termohon eksekusi.
Dalam surat pemberitahuan eksekusi yang ditujukan kepada Kepala Kelurahan Tidung, Panitera PN Makassar menegaskan bahwa eksekusi pengosongan dan pembongkaran akan dilakukan tepat pada Senin, 28 April 2025, pukul 08.00 Wita.
Sehubungan dengan proses ini, Panitera mengharapkan kehadiran pihak-pihak terkait untuk menyaksikan jalannya eksekusi. Pemberitahuan ini menjadi dasar hukum kuat dalam upaya pengosongan lahan, sebagai bagian dari putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
Ketegangan di sekitar showroom Mazda Pettarani tak hanya berdampak pada penghuni lahan sengketa, tetapi juga menjalar ke ruang-ruang aktivitas publik, termasuk roda pemerintahan di DPRD Makassar yang harus beradaptasi dengan kondisi darurat.
(Kontributor : Dwiki Luckianto Septiawan)
Celoteh.Online 
Tinggalkan komentar