
MAKASSAR – Celoteh.Online – Pemerintah Kota Makassar kembali mengangkat suara masyarakat pesisir dan kepulauan ke panggung nasional. Melalui Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) VI APEKSI yang digelar di Hotel Aston Makassar, Kamis (24/4/2025), Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin secara terbuka meminta perhatian khusus dari pemerintah pusat terkait masalah listrik di pulau-pulau kecil.
Baca juga : Makassar Kirim 1.165 Jemaah Haji, Ribuan Lain Masih Harus Bersabar
Dalam forum resmi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu, Munafri—yang akrab disapa Appi—menyoroti problem ketimpangan akses energi, terutama bagi masyarakat di wilayah kepulauan yang masih mengalami keterbatasan pasokan listrik.

“Kita punya perhatian kepada masyarakat di kepulauan. Kalau bisa kita merekomendasikan untuk memaksimalkan pengadaan aliran listrik secara subsidi yang ada untuk masyarakat pulau. Ini sangat penting,” tegas Appi dalam rapat pleno Muskomwil VI.
Baca juga : Dermaga dan Kapal di Makassar Dikritik: Wali Kota Tuntut Sistem Keamanan Laut Baru
Appi menilai kebutuhan dasar berupa listrik belum sepenuhnya terjangkau oleh masyarakat kepulauan. Padahal, lanjutnya, akses energi adalah syarat utama untuk mendorong akselerasi ekonomi dan pembangunan yang inklusif.

Pemerintah Kota Makassar sendiri, kata Appi, telah menjalankan berbagai program bantuan sosial untuk meringankan beban warga, termasuk dalam hal subsidi listrik. Namun langkah-langkah itu belum cukup tanpa dukungan dan komitmen dari pemerintah pusat.
“Ini penting, bagaimana kehidupan mereka (di pulau) bisa terakselerasi dengan baik. Sementara kebutuhan energinya ini tidak cukup apa yang mereka inginkan,” kata dia.
Baca juga : Appi Evaluasi OPD: Awal Langkah Reformasi Birokrasi di Kota Makassar
Ia pun mendorong APEKSI, baik di tingkat wilayah maupun nasional, untuk menyusun rekomendasi kolektif kepada pusat demi memaksimalkan distribusi subsidi energi ke pulau-pulau. Menurutnya, pembangunan yang berkeadilan hanya akan terwujud bila semua warga negara, termasuk yang tinggal di pulau terpencil, mendapatkan akses energi yang layak.

“Kalau mereka bisa mengolah hasil laut langsung di pulau, maka yang masuk ke wilayah daratan adalah barang setengah jadi, bukan bahan mentah lagi. Ini memperkuat kemandirian ekonomi pulau sekaligus mengurangi ketimpangan,” tambahnya.
(Kontributor : Dwiki Luckianto Septiawan)


Tinggalkan komentar