
Sidrap, Celoteh.Online – Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) kembali mencatat prestasi di sektor pertanian. Harga gabah di daerah yang dikenal sebagai lumbung beras Sulsel ini tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia.
Baca Juga : Serapan Gabah Bulog di Wajo Melebihi Target.
Bupati Sidrap, H Syaharuddin Alrif, mengungkapkan hal itu saat menghadiri panen perdana padi di Dusun Larumpu, Desa Bila Riawa, Kecamatan Dua Pitue, Selasa (2/9/2025).
“Harga gabah kita di Sidrap Rp6.800 per kilogram, tertinggi se-Indonesia. Bahkan di atas harga pemerintah yang hanya Rp6.500 per kilogram,” kata Syaharuddin.
Menurutnya, pencapaian itu tidak lepas dari sistem pengendalian harga yang diterapkan pemerintah daerah. Ia menegaskan, setiap bulan dirinya menggelar rapat di rumah jabatan untuk memastikan harga gabah tetap stabil dan pembayaran kepada petani dilakukan secara tunai.
Baca Juga : Stabilitas Harga Gabah: Pemerintah Tunda Sementara Bantuan Beras di Sulselbar
“Harga ditetapkan, pembayaran harus tunai, timbangan wajib milik kelompok tani, bukan pedagang. Empat belas kelompok tani di sini semuanya sudah punya timbangan. Potongan maksimal hanya dua kilogram,” jelasnya.
Syaharuddin menambahkan, keberhasilan mengendalikan harga gabah juga ditopang dengan kelancaran distribusi pupuk, jaminan air irigasi, serta pengawasan kualitas panen.
Selain itu, Pemkab Sidrap juga menyiapkan langkah strategis menghadapi musim tanam berikutnya. Antara lain, penggunaan benih seragam berlabel dengan usia panen 70 hari, penyediaan pupuk dan obat-obatan, hingga pencetakan sawah baru seluas 60 hektare.
“Tahun ini saya konsentrasi penuh di sektor pertanian. Sidrap ini lumbung pangan, dan 90 persen masyarakatnya bekerja di sektor pertanian. Maka fokus saya meningkatkan kesejahteraan petani,” tegasnya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Ikuti Rakor TPID, Bersama Mendagri dan Menko Pangan
Berdasarkan data Pemkab Sidrap, produksi padi tahun 2025 mencapai 303 ribu ton. Angka ini naik signifikan dibanding tahun sebelumnya yang berada di kisaran 200 ribu ton.
Acara panen perdana di Desa Bila Riawa ditutup dengan penyerahan bantuan pestisida kepada petani setempat.(*)

Tinggalkan komentar