
KOBE, JEPANG – Celoteh.Online – Kota Makassar kembali menunjukkan kiprahnya di panggung internasional. Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, mewakili Wali Kota Munafri Arifuddin, dalam forum prestisius bertajuk International Training Workshop on Smart Cities in Asia and the Pacific yang berlangsung di Kota Kobe, Jepang.
Baca juga : Perda Zakat Sudah Usang, Baznas Desak Munafri Teken Perubahan
Forum ini diinisiasi oleh United Nations Center for Regional Development (UNCRD) dan Kementerian Infrastruktur Jepang, yang menjadi ajang strategis bagi para pemimpin kota di kawasan Asia-Pasifik untuk berdiskusi membangun kota yang tangguh, aman, inklusif, dan berkelanjutan. Kehadiran Makassar, bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), menjadi penanda bahwa kota ini diperhitungkan dalam jaringan kerja sama pembangunan kawasan masa depan.
“Kesempatan ini sangat berharga bagi Kota Makassar untuk belajar langsung dari kota-kota lain di Asia Pasifik dalam membangun sistem kota yang tangguh terhadap bencana, serta menjamin keselamatan dan kesejahteraan warganya,” tegas Aliyah Mustika Ilham dalam sambutannya, Rabu (14/05/2025).

Didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, dan Kepala Bagian Kerja Sama, A. Zulfitra Dianta, Aliyah menyampaikan pentingnya forum ini sebagai wahana berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan risiko dan pemanfaatan teknologi untuk penanggulangan bencana.
Baca juga : Pemkot Makassar dan Lions Club Bagikan Kacamata Gratis untuk Siswa SD-SMP
Salah satu topik yang menjadi sorotan adalah penggunaan sensor teknologi canggih milik Nihon Suido Ltd., yang mampu mendeteksi tingkat sedimentasi pada saluran air. Inovasi ini dianggap revolusioner dalam memetakan dan memprioritaskan aksi pembersihan drainase, terutama di kota-kota padat seperti Makassar.
Lebih dari sekadar forum diskusi, kegiatan ini juga mempertemukan peserta dengan Disaster Reduction and Human Renovation Institution (DRI)—pusat pelatihan kesiapsiagaan bencana yang melatih masyarakat dari anak-anak hingga dewasa. Kota Makassar menilai pendekatan edukatif ini bisa menjadi model untuk memperkuat ketahanan sosial warga terhadap bencana.
(Kontributor : Dwiki Luckianto Septiawan)

Tinggalkan komentar