
Makassar, – Celoteh.online — Masyarakat Makassar kembali dihebohkan dengan beredarnya pamflet lowongan kerja sebagai manusia silver yang viral di media sosial. Pamflet tersebut memuat informasi seolah-olah berasal dari perusahaan bernama “PT Silver Human” yang membuka rekrutmen untuk pria dan wanita dengan syarat minimal lulusan SMP hingga sarjana. Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Makassar mengaku sedang menyelidiki motif dan pelaku di balik penyebaran informasi tersebut.
Kepala Dinsos Makassar, Ita Isdiana Anwar, menyebut pihaknya telah berupaya menelusuri sumber selebaran tersebut, termasuk mencoba menghubungi kontak yang tertera dalam pamflet.
“Kami sudah telusuri, nomor teleponnya bukan WA dan sudah dihubungi tapi tidak aktif. Ini udah 3 hari kita coba,” ujar Ita saat diwawancarai pada Minggu (20/4/2025).
Menurut Ita, timnya bahkan sempat berpura-pura mendaftar untuk menyelidiki lebih dalam siapa yang berada di balik loker nyeleneh itu. Namun sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak yang mengklaim membuka rekrutmen.
Baca juga : Akses Informasi Putusan Alhaidi Terkendala Gangguan Website PTUN Makassar
“Kan teman-teman (Dinsos Makassar) saya bilang, ayo semuanya pura-pura mendaftar dan sebagainya kan untuk cari tahu. Tapi kan tidak aktif,” jelasnya.
Dalam selebaran tersebut tertulis bahwa pekerjaan manusia silver akan ditempatkan di titik-titik lampu merah, dengan maksimal lima orang per titik, dan penempatan disesuaikan dengan domisili pendaftar. Syarat administrasi juga tertulis cukup lengkap—dari jenjang pendidikan, batasan usia maksimal 45 tahun, hingga kesiapan kerja lapangan.
Namun bagi Dinsos, pamflet ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Ita tidak ingin berspekulasi lebih jauh sebelum penyelidikan menemukan titik terang, namun ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam.
Baca juga : Pemkab Wajo Resmi Terima Pengelolaan Tiga Sekolah Hasil Rehabilitasi dari BPPW Sulsel
“Tapi nanti ya sudah biarin saja, (tetapi) kami sementara telusuri dulu, kalau memang ada (perkembangan hasil penyelidikan), kita kabarin,” tutup Ita.
Belum diketahui secara pasti apakah pamflet ini merupakan upaya penipuan, candaan sarkastik, atau bentuk provokasi sosial. Namun bagi publik, selebaran ini membuka diskusi luas tentang eksploitasi pekerjaan informal, minimnya literasi digital, dan kerentanan sosial masyarakat terhadap hoaks berkedok lowongan kerja.
Celoteh.online juga mencoba menghubungi nomor yang tertera dalam pamflet, namun hasilnya sama seperti upaya Dinsos—nomor tersebut tidak aktif.
(Kontributor : Dwiki Luckianto Septiawan)

Tinggalkan komentar