
WAJO –Celoteh.Online– Ketua Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) Cabang Kabupaten Wajo Iskandar, S.S. dalam wawancara dengan kontributor Abdul Wahab Dai membeberkan data bahwa jumlah pasien TB yang sedang berobat pada bulan Januari 2025 di Bumi La Maddukkelleng ada sebanyak 55 orang.
Baca juga : Puskesmas Keera Gelar Skrining TBC Gratis dengan Sinar-X. Ayo Ramaikan Besok!
Iskandar melanjutkan bahwa Yamali TB –yayasan yang dipimpinnya– saat ini memiliki kurang lebih 80 kader TB yang sudah dilatih dan tersebar di empat belas kecamatan.
“Mereka siap berkolaborasi untuk menyukseskan kegiatan ACF yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo pada dua puluhan puskesmas mulai tanggal 25 Februari sampai 7 Maret 2025 dalam rangka deteksi dini kontak serumah dan kontak erat pasien TB,” ujar pegiat Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Wajo ini.
Baca juga : Menikmati Bakso Daeng, Berinfak ala Lazismu Wajo
Media ini menghubungi Iskandar menyangkut upaya mengeliminasi kasus-kasus tuberkulosis di Kabupaten Wajo dengan skema Penemuan Kasus Aktif (Active Case Finding) yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo bersama puskesmas-puskesmas di antero Bumi La Maddukkelleng sejak 25/02/2025 lalu hingga 07/03/2025 mendatang di 20 titik lokasi wilayah layanan puskesmas-puskesmas.

Dalam pantauan hari ini Selasa (04/03/2025) pada salah satu titik (kompleks UPTD SDN 190/320 Ballere –yang merupakan wilayah layanan UPTD Puskesmas Keera– di Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan) para nakes (dokter dan perawat), kader TB, dan radiografer berjibaku mendeteksi kasus tuberkulosis terhadap para sasaran terundang dengan skema ACF ini.
Baca juga : Perkara Rumit Sampah di Pitumpanua Terungkap dalam Dialog yang Digelar oleh FPW
Selain pemeriksaan dengan foto Rontgen Sinar X, ada beberapa partisipan ACF yang diperiksa sampel dahaknya dengan Tes Cepat Molekuler atau TCM.
Diperoleh keterangan dari salah seorang kader TB Jusriani bahwa terdapat beberapa peserta skrining dengan hasil ‘reaktif’ setelah sampel dahaknya (sputum) diperiksa dengan TCM.
Menurut Jusriani hasil tes ini kemudian diinterpretasikan oleh petugas kesehatan di lapangan atau KLP/Keputusan Lapangan Pos untuk menentukan apakah pasien terinfeksi TBC atau tidak. “Kalau TCM dan KLP keduanya positif maka akan dianjurkan minum obat TB,” kunci Jusriani.
(Kontributor: Abdul Wahab Dai)

Tinggalkan Balasan ke Musycab VIII IMM Wajo Daulat Wahiduddin Ridha sebagai Ketua Umum 2025-2026 – Celoteh Online Batalkan balasan