Penulis: Abdul Wahab Dai
Pegiat Jurnalisme Warga

WAJO – Celoteh.Online -Perkara persampahan yang rumit di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan terungkap satu per satu pagi hari ini Kamis (27/02/2025) saat gelaran Dialog Persampahan di Aula Kantor Camat Pitumpanua.
Dalam dialog yang digelar dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2025 ini terungkap bahwa di Kabupaten Wajo hanya terdapat 13 armada sampah dan 4 di antaranya sudah tidak dapat digunakan lagi akibat rusak total.
“Itu pun dari delapan armada yang tersisa ada armada yang pernah macet total atau mati dan dapat dihidupkan kembali,” jelas Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wajo Nurpanca, S.Sos., M.Si. yang tampil berbicara mewakili Kepala DLH Kabupaten Wajo.
Dari ke delapan armada sampah tersebut dua di antaranya beroperasi di Kecamatan Pitumpanua. “Kami saat ini kewalahan melayani persampahan di Pitumpanua dengan dua armada yang kadang-kadang mogok,” ujar Sekretaris Kecamatan Pitumpanua Arriyanti Marzuki, S.Pt., M.M.
Acara ini digelar oleh Forum Pemuda Wajo (FPW) bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Pitumpanua dengan menghadirkan berbagai elemen masyarakat.

Dialog ini merupakan bagian dari keseluruhan acara yang bertajuk Dialog Persampahan, Jalan Santai, Pungut Sampah dan Praktik Pemilahan Sampah yang akan berlangsung 27–28 Februari 2025 bersemboyan Kolaborasi untuk Indonesia Bersih.
Dalam dialog terungkap bahwa kendala persampahan di Pitumpanua adalah sampah yang kerap menumpuk dan menggunung di Tempat Pembuangan Sampah di Desa Baubau sehingga mulai ada pencemaran. Ketiadaan alat berat menjadi salah satu kendala bagi pengelolaan sampah di Pitumpanua.
Menurut Nurpanca lokasi di Desa Baubau sendiri belum memenuhi syarat untuk disebut sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Masih banyak syarat yang belum terpenuhi,” terangnya di hadapan peserta dialog yang di antaranya menghadirkan pelajar, pemuda, ormas, kepala desa dan lurah, dan perwakilan dari Polsek Urban Pitumpanua.
Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan (Kabid Hubla) Kabupaten Wajo Muhammad Asri, S.Sos. juga mengeluhkan kerapnya sampah kapal yang sudah dikemas namun terlambat dijemput oleh armada sampah.
Nurpanca yang mecoba menjawab laporan Muhammad Asri memberikan saran agar para pengusaha pelayaran yang bersandar di Dermaga Bangsalae diajak mengelola sendiri sampah penumpang kapal-kapal mereka. “Mereka bisa diajak urunan menyediakan angkutan sampah misalnya dengan dana CSR.”

Dalam dialog juga terungkap bahwa jumlah limbah medis dari kompleks RSUD Siwa dalam dua bulan terakhir sebanyak 2 ton, sementara sampah pasar sekira 2 truk per hari dengan luas lahan TPS Baubau 1,8 hektar.
Sekcam Pitumpanua Arriyanti Marzuki juga mengungkapkan laporan yang menyebutkan adanya pengusaha lemari yang membuang langsung limbah kaca ke TPS Baubau yang membahayakan orang-orang yang berkecimpung di sana. “Dengan timbunan sampah yang mencapai ketinggian tujuh meter kami menghadirkan alat berat secara swadaya. Kita juga membutuhkan penimbunan jalan akses ke TPS,” keluh Arriyanti.
Bahkan terungkap adanya laporan bahwa ada sampah dari luar Wajo yang dibuang ke TPS Baubau. Untuk itu Arriyanti meminta pendapat forum sekiranya jalan masuk ke TPS dapat dipasangi portal untuk mengontrol aliran sampah yang dibolehkan masuk ke sana.
Acara ini digelar sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi sampah, pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta peningkatan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik.
Nurpanca memulai materinya dengan mengajak peserta minimal memulai diri sendiri dengan menjaga kebersihan untuk mencapai nihil sampah (zero waste).
“Marilah kita mengubah perilaku dengan memilah sampah!,” ujar Nurpanca sembari menyebut sampah organik, sampah anorganik, sampah B3, sampah kertas, dan sampah residu.
Sementara itu pegiat dan relawan lingkungan hidup Rudhi Amin, S. Kom. tampil berbicara tentang Strategi dan Inovasi Pengelolaan Sampah Kawasan Permukiman.
Rudhi memaparkan praktik Bank Sampah yang berhasil di tempat lain yang dapat direplikasi di Pitumpanua. Camat Pitumpanua Muhlis, S.STP. pada awal acara mengajak semua pihak untuk meningkat kesadaran menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Sumber Foto: Rudhi Amin dan Ebied Bumbungan

Tinggalkan Balasan ke Puskesmas Keera Gelar Skrining TBC Gratis dengan Sinar-X. Ayo Ramaikan Besok! – Celoteh Online Batalkan balasan