
Makassar,– Celoteh.online – Suplai air PDAM Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami gangguan akibat endapan lumpur yang terbawa banjir di saluran air baku Sungai Lekopancing, Kabupaten Maros. Dampak dari sedimen ini menyebabkan penurunan debit air, sehingga aliran ke wilayah utara dan timur Makassar terganggu.
Baca juga : Fokus Turunkan NRW, MaKaPro Libatkan PDAM Mamminasata Gelar Pelatihan Pertama
“Hujan deras selama beberapa hari terakhir membuat sedimen lumpur semakin menumpuk. Saat ini, kami harus melakukan pengerukan untuk mengatasi masalah ini,” ujar Direktur Teknik PDAM Makassar, Asdar Ali, kepada media, Minggu (16/2/2025).

Sedimen lumpur yang terbawa arus banjir mengendap di pintu air saluran Lekopancing. Akibatnya, pasokan air baku ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 Panaikang terhambat, sehingga berdampak pada berkurangnya debit air yang didistribusikan ke pelanggan.
“Debit air turun drastis. Biasanya mencapai 1.000-900 liter per detik (lps), kini hanya tersisa 700 lps. Kami sudah mencoba suplai dari Jeneberang-Malengkeri, tetapi tetap tidak maksimal. Idealnya, IPA Panaikang membutuhkan pasokan 1.350 lps agar distribusi air ke wilayah utara dan timur Makassar tetap optimal,” jelas Asdar.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa wilayah yang paling terdampak gangguan suplai air ini meliputi Tamalanrea, Biringkanaya, BTP, KIMA, serta daerah utara seperti Bontoala, Ujung Tanah, dan Wajo. Sebagian wilayah lain di Makassar, termasuk Maccini, juga mengalami gangguan karena bergantung pada suplai dari IPA Panaikang.
Baca juga : Fokus Penghematan, Pemkot Makassar Kurangi Rapat dan Seremoni di Hotel
Untuk mengatasi permasalahan ini, PDAM Makassar telah menurunkan ekskavator guna mengeruk endapan lumpur di Sungai Lekopancing. Asdar berharap proses ini dapat segera mengembalikan debit air ke kondisi normal.
“Kami sedang melakukan pengerukan lumpur yang mengendap di pintu-pintu air. Lumpur ini menjadi tantangan baru bagi kami, karena semakin banyak menumpuk, semakin sulit aliran air masuk ke instalasi pengolahan,” tuturnya.
Baca juga : HPSN 2025: Aksi Nyata DLH Makassar dan Masyarakat untuk Kota yang Lebih Bersih
Selain pengerukan, PDAM Makassar juga membangun bendungan kecil atau sabo dam untuk mengatasi masuknya lumpur ke saluran air baku.
“Kami membuat bendungan kecil agar lumpur tidak langsung masuk ke saluran utama. Nantinya, lumpur akan tertampung di kolam penahan sehingga tidak mengganggu pasokan air baku,” jelas Asdar.
Baca juga : Pemerintah Kota Makassar Pastikan Kebutuhan Dasar Pengungsi Banjir Terpenuhi
Ia juga meminta masyarakat memahami kondisi ini dan bersabar selama proses perbaikan berlangsung. Bagi warga yang mengalami gangguan suplai air, PDAM Makassar menyediakan layanan distribusi air gratis melalui mobil tangki.
“Beberapa warga mungkin bertanya-tanya, kenapa saat musim hujan dan banjir justru terjadi gangguan suplai air? Hal ini terjadi karena air yang masuk ke kami bercampur dengan lumpur dalam jumlah besar, sehingga memerlukan proses penanganan khusus sebelum bisa didistribusikan kembali,” pungkasnya.
(Reporter : Dwiki Luckianto Septiawan)


Tinggalkan Balasan ke Efisiensi Biaya, PDAM Makassar Permanenkan Pemutusan Kontrak 400 Pegawai – Celoteh Online Batalkan balasan