
Celoteh. Online – Kota Makassar terus berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi terbesar di Indonesia Timur, tetapi seiring dengan pertumbuhan tersebut, sejumlah tantangan besar juga muncul. Di antaranya adalah persoalan banjir dan kemacetan, yang hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.
Baca Juga : Danny Pomanto Tak Titipkan Program, Beri Kebebasan Penuh kepada Pemimpin Baru Makassar
Dalam upaya mencari solusi konkret, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menggelar Forum Perangkat Daerah di Hotel Maxone, Senin (10/2/2025). Forum ini dihadiri oleh berbagai perangkat daerah dan dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Makassar, Irwan Rusfiady Adnan.
Baca juga : Upaya Terakhir SMA 17 Makassar: Lobi DPR dan Kementerian demi SNBP
Dalam forum ini, dua isu utama yang menjadi perhatian adalah banjir dan kemacetan, yang selama bertahun-tahun menjadi tantangan serius bagi masyarakat.

Kepala Dinas PU Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, menyampaikan bahwa forum ini menjadi ajang penting untuk menyusun program prioritas yang bertujuan mengatasi permasalahan tersebut secara sistematis.
“Kami berharap semua pihak dapat bersinergi, baik dari pemerintah, masyarakat, hingga dunia usaha, untuk mewujudkan infrastruktur yang lebih baik dan mengatasi masalah yang masih menghambat pertumbuhan kota,” ujar Zuhaelsi.
Ia mengakui bahwa banjir masih menjadi ancaman bagi sejumlah wilayah di Makassar, terutama saat musim hujan. Sejumlah titik rawan banjir seperti daerah Panakkukang, Manggala, dan Biringkanaya sering mengalami genangan yang menghambat aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, Dinas PU berencana memperkuat sistem drainase, memperbanyak sumur resapan, dan memperbaiki aliran sungai untuk mencegah banjir berulang.
Di sisi lain, kemacetan juga menjadi tantangan utama yang membutuhkan perhatian serius. Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan dan pembangunan yang terus berkembang, jalanan di Kota Makassar sering kali mengalami kepadatan lalu lintas yang menghambat mobilitas warga.
“Kami perlu merancang solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan, termasuk pengembangan transportasi umum yang lebih efisien dan perbaikan infrastruktur jalan,” tambah Zuhaelsi.
Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam mendukung solusi mengurangi kemacetan, seperti dengan menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi pada jam sibuk, serta mematuhi aturan lalu lintas untuk menciptakan kelancaran jalan.
Baca juga : Makassar Geger, Dua Bocah Disiksa dan Disekap Orang Tua, Kini Dirawat di RS Bhayangkara
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Makassar, Irwan Rusfiady Adnan, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Makassar tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk dampak sosial dan lingkungan.
“Setiap proyek pembangunan harus dirancang dengan memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem dan kehidupan masyarakat sekitar. Jangan sampai ada proyek yang justru merugikan lingkungan atau menimbulkan masalah sosial bagi warga setempat,” ungkapnya.
Ia berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi dan program kerja yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam jangka panjang. Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perangkat daerah, dan stakeholder lainnya, diharapkan masalah banjir dan kemacetan di Kota Makassar dapat segera teratasi melalui perencanaan infrastruktur yang lebih baik.
Baca juga : Pria di Makassar Ditangkap Usai Paksa Pacarnya Lakukan Aborsi, Mahasiswi Nyaris Tewas
Tindak lanjut dari forum ini akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas PU tahun 2026, sehingga perencanaan yang dibuat dapat lebih terarah dan berdampak luas bagi masyarakat Kota Makassar. (Reporter:Dwiki Luckianto Septiawan)


Tinggalkan Balasan ke Indira Yusuf Ismail Sambut Hangat Appi-Aliyah: Estafet Kepemimpinan Kota Makassar Berlanjut – Celoteh Online Batalkan balasan