
Oleh: Gajahmada Harding
Ketua Umum Pengprov FHI Sulsel
Celoteh.Online – HOKI merupakan salah satu olahraga yang memiliki sejarah panjang di Indonesia terutama di Sulawesi Selatan (Sulsel). Meskipun olahraga ini pernah mengalami kemunduran, namun dalam momentum suksesi dengan tema Restorasi Hoki Sulsel dalam Musyawarah Provinsi akhir tahun 2024, hoki di Sulsel telah mengalami kebangkitan yang signifikan.
Kebangkitan ini tidak hanya datang dari klub-klub profesional, tetapi juga dari sekolah-sekolah dan klub-klub amatir di Sulsel.
Baca juga : Jumat Tengah Hari, Angin Kencang Landa Pitumpanua dan Keera
Salah satu faktor yang berkontribusi pada kebangkitan hoki di Sulsel adalah peran sekolah-sekolah dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Banyak sekolah di Sulsel yang telah mengadakan sosialisasi dan pemassalan hoki untuk usia di bawah 19 tahun yang telah mengajukan rancangan cabang olahraga hoki sebagai salah satu olahraga yang dipelajari dalam kurikulum.
Hal ini telah membantu meningkatkan kesadaran dan minat siswa-siswi terhadap olahraga hoki. Selain itu sekolah-sekolah juga telah mengajukan proposal pembangunan fasilitas-fasilitas hoki yang memadai di sekolah sehingga siswa-siswi dapat berlatih dan bermain dengan lebih baik karena bisa memiliki peralatan berupa stik hoki, bola hoki dan peralatan penjaga gawang yang langka dan mahal.
Klub-klub amatir di Sulsel yang ditopang perguruan tinggi dan berkomunikasi dengan klub-klub profesional juga telah berperan penting dalam kebangkitan hoki di daerah ini.
Baca juga : HPN 2025 : “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”
Klub-klub seperti Klub Hockey Makassar, Klub Hockey Parepare, Klub Hockey Pitumpanua Wajo, Klub Hockey Sinjai, dan Klub Hockey Pinrang telah menjadi wadah bagi masyarakat Sulsel untuk bermain dan mengembangkan kemampuan hoki mereka.
Klub-klub ini juga telah mengadakan berbagai kegiatan dan turnamen yang telah membantu meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap olahraga hoki.
Selain itu peran pemerintah daerah di Sulsel juga tidak dapat diabaikan terutama dalam penyediaan dana. Pemerintah daerah telah memberikan dukungan yang signifikan terhadap pengembangan olahraga hoki di Sulsel.
Baca juga : Kebenaran : Sebuah Mozaik yang Terus Menyusun Diri
Hal ini telah membantu meningkatkan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas hoki di daerah ini sehingga masyarakat Sulsel dapat bermain dan mengembangkan kemampuan hoki mereka dengan lebih baik.
Dalam beberapa tahun terakhir, kebangkitan hoki di Sulsel tidaklah serta-merta membawa hasil yang signifikan mengingat Sulsel jauh tertinggal dari Kaltim, Jabar, dan Papua. Tim Hoki Sulsel belum ditargetkan meraih gelar juara PON XXII tahun 2028 yang diberi nama PON Nusa Tenggara.
PON XXII 2028 Nusa Tenggara dengan NTB dan NTT sebagai penyelenggara belum juga menargetkan juara dalam turnamen-turnamen nasional dan internasional. Selain itu beberapa pemain hoki Sulsel kita akan titipkan di Pelatnas Tim Nasional Indonesia di Jakarta untuk menimba pengalaman dengan membebankan biaya ke Pengprov FHI Sulsel.
Kebangkitan Hoki di Sulsel kami yakin dapat tercapai –insyaallah– yang akan merupakan hasil dari kerjasama antara sekolah-sekolah, klub-klub amatir, dan pemerintah daerah. Dengan terus meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap olahraga hoki, serta meningkatkan bantuan dari masyarakat Sulsel dan dana hibah terhadap pengadaan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas hoki, Sulsel dapat terus menjadi salah satu pusat pengembangan olahraga hoki di Indonesia.B
Baca juga : Pemerintah Pusat dan Keberpihakannya pada Ketahanan Pangan Sulsel
Bahkan atas inisiatif dari sekolah-sekolah luar biasa seperti Sekolah Keberbakatan Olahraga, SMAN 5 Makassar, SMAN 6 Wajo, dan SMKN 2 Wajo yang disebutkan mengusulkan kepada pengurus FHI agar mengusulkan kepada Dinas Pendidikan kiranya menjadikan hoki sebagai kurikulum wajib yang dibina di Sulsel.
(Editor: Abdul Wahab Dai)

Tinggalkan Balasan ke Perempuan dan Perawatan Ekonomi – Celoteh Online Batalkan balasan