Celoteh.Online

Wajo, Kamis, 30 Januari 2025 – Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Wajo yang sebelumnya menjadi pusat aktivitas kepemudaan kini dialihfungsikan menjadi gedung latihan dan permainan tenis meja, Keputusan ini menimbulkan polemik di kalangan aktivis pemuda yang merasa kehilangan ruang untuk berkegiatan.

Baca juga : Padang Rumput Terbakar di Langkenna Kagetkan Warga Keera

Menurut informasi yang dihimpun, pengalihan fungsi gedung KNPI dilakukan dengan alasan pemanfaatan fasilitas yang dianggap kurang optimal. Sejumlah pihak berpendapat bahwa gedung tersebut lebih bermanfaat jika digunakan untuk aktivitas olahraga, terutama tenis meja, yang dinilai memiliki lebih banyak peminat dibanding kegiatan kepemudaan.

Namun, keputusan ini menuai kritik dari organisasi kepemudaan, salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Wajo. Pengurus bidang PTKP HMI Wajo, Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan informasi yang jelas terkait kebijakan ini. “Gedung ini adalah simbol pergerakan pemuda. Jika dialihfungsikan tanpa komunikasi dengan kami, lalu ke mana KNPI harus beraktivitas?” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Wajo, Drs. H. Alamsyah, M.Si, menegaskan bahwa peralihan fungsi gedung tersebut telah diketahui oleh pengurus KNPI sebelumnya dan merupakan aset pemerintah daerah. “Peralihan fungsi pemanfaatan gedung tersebut saat ini menjadi gedung tennis meja tentu sepengetahuan pengurus KNPI saat itu dan Aset Pemda apalagi saat ini kita mempersiapkan diri sebagai tuan rumah poprop 2026 jelasnya.

Wahyudi menambahkan bahwa Para aktivis pemuda menilai bahwa pengalihan fungsi ini berpotensi menghambat kegiatan kepemudaan yang selama ini berjalan. “Mereka meminta kejelasan dari pemerintah daerah terkait solusi bagi KNPI, apakah akan diberikan tempat baru atau justru diharapkan beradaptasi dengan kondisi yang ada”  Tegasnya.

Baca juga : Wakil Ketua DPRD Sulsel Ngopi Bareng Kepala BPOM, Bahas Pengawasan Obat dan Makanan di Wajo

Polemik ini mencerminkan adanya perbedaan kepentingan antara pengembangan olahraga dan keberlanjutan aktivitas kepemudaan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan dari pengurus KNPI terkait langkah yang akan diambil selanjutnya.

Pihak-pihak terkait diharapkan dapat segera menemukan solusi yang mengakomodasi kebutuhan pemuda serta mendukung pengembangan olahraga di Kabupaten Wajo. (Celoteh.Online)