
Makassar – Celoteh.online- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar mencatat dinamika signifikan dalam situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sepanjang tahun 2025. Indikator kriminalitas konvensional mengalami penurunan, namun pengungkapan kasus narkotika meningkat tajam dan menjadi sorotan utama aparat penegak hukum.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Arya Perdana, S.H., S.I.K., M.Si., memaparkan evaluasi kinerja kepolisian selama periode Januari hingga Desember 2025 dalam konferensi pers akhir tahun. Data resmi menunjukkan sepanjang 2025 tercatat 5.421 gangguan kamtibmas, menurun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 6.038 kasus. Penurunan terjadi pada tindak pidana konvensional seperti pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, dan penganiayaan.
Dari total laporan, Polrestabes Makassar berhasil menyelesaikan 4.987 perkara, dengan tingkat penyelesaian mencapai 92 persen. “Secara umum, situasi kamtibmas di wilayah hukum Polrestabes Makassar sepanjang 2025 masih terkendali. Ada penurunan pada beberapa jenis kejahatan konvensional, meski tetap ada tantangan yang harus dihadapi bersama,” ujar Kombes Arya.
Baca juga : Dihantam Cuaca Buruk, KLM Fitri Jaya Terbalik dan Tenggelam di Pangkep
Tren penurunan terlihat pada kejahatan jalanan, termasuk begal, perkelahian kelompok, dan gangguan keamanan di ruang publik. Penekanan dilakukan melalui patroli rutin, penempatan personel di titik rawan, serta penguatan peran Bhabinkamtibmas di tingkat kelurahan.
Sementara itu, kasus narkotika menunjukkan peningkatan. Sepanjang 2025, Polrestabes Makassar mengungkap 88 kasus narkotika dengan jumlah tersangka sama banyaknya. Jumlah bandar narkotika yang ditangkap melonjak dari lima orang pada 2024 menjadi 21 orang pada 2025, meningkat lebih dari tiga kali lipat. Pengedar dan pengguna narkotika juga meningkat, menandakan masih tingginya peredaran gelap di Makassar.

“Peningkatan pengungkapan kasus narkotika, terutama terhadap bandar, merupakan hasil pemetaan jaringan dan penindakan yang lebih terfokus. Kami tidak hanya menyasar pengguna, tetapi berupaya memutus mata rantai hingga ke pengendali jaringan,” tegas Kombes Arya.
Dalam penindakan, aparat menyita berbagai jenis narkotika, termasuk sabu dan ganja, dengan jumlah yang signifikan. Barang bukti tersebut berpotensi merusak generasi muda jika diedarkan di masyarakat.
Polrestabes Makassar juga menangani kejahatan berbasis teknologi informasi, termasuk penipuan daring dan penyalahgunaan media digital. Meski relatif terkendali, kejahatan siber tetap menjadi perhatian serius seiring meningkatnya aktivitas masyarakat di ruang digital.
Di bidang lalu lintas, terjadi penurunan jumlah kecelakaan dibanding tahun sebelumnya. Namun pelanggaran lalu lintas masih tinggi dan menjadi fokus penindakan, terutama pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.
Baca juga : Angka Kejahatan Umum Menurun, Polres Pelabuhan Makassar Ungkap 235 Kasus Narkotika
Kapolrestabes Makassar menekankan capaian ini tidak lepas dari peran serta masyarakat dan kolaborasi lintas sektor. Pendekatan preventif dilakukan melalui patroli dialogis, kegiatan preemtif, serta sinergi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat.
“Kami menyadari menjaga kamtibmas tidak bisa hanya dilakukan kepolisian. Diperlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat agar situasi keamanan tetap terjaga,” ujar Arya.
Menutup evaluasi, Kapolrestabes Makassar menegaskan pengendalian peredaran narkotika, pencegahan kejahatan jalanan, dan penguatan respons cepat terhadap potensi gangguan keamanan akan menjadi fokus utama pada 2026. (Kontributor: Dwiki Luckinto Septiawan)


Tinggalkan komentar