
Jakarta – Celoteh.Online – Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan bahwa program Business Advisor (BA) tetap dilanjutkan sebagai ujung tombak penguatan koperasi nasional. Penegasan tersebut disampaikan dalam rapat akhir tahun Kemenkop yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting di Command Center Kemenkop, menjelang penutupan tahun 2025, Senin (29/12).
Dalam rapat tersebut, Kemenkop menyampaikan adanya penyesuaian jumlah BA secara nasional, dari sebelumnya 7.824 menjadi 7.924 BA. Para BA menjalankan delapan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang menjadi acuan kinerja di lapangan.
Baca juga : 190 Koperasi Merah Putih Resmi Dikukuhkan, Bupati Wajo: Jadi Penopang Ekonomi Desa
Kemenkop juga menjelaskan bahwa penilaian kinerja BA akan dilakukan berdasarkan tiga unsur, termasuk evaluasi kinerja (evkin), yang akan menjadi dasar perumusan kebijakan ke depan. Proses evaluasi tersebut dijadwalkan rampung dalam dua hari terakhir tahun 2025.
Pada kesempatan yang sama, Kemenkop menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kinerja seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten, hingga anggota Koperasi Merah Putih (KMP), yang dinilai aktif mendukung pelaksanaan program.
Menteri Koperasi dalam arahannya menegaskan bahwa BA merupakan penentu keberhasilan program, namun juga dapat menjadi faktor kegagalan apabila tidak solid dan tidak membangun kerja sama yang baik.
“BA harus selalu kompak dan saling bekerja sama. Hasil evaluasi kinerja ini akan menjadi masukan penting bagi kebijakan tahun 2026,” demikian salah satu poin penekanan rapat.
Kemenkop menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah pembangunan gerai di lapangan, dengan sejumlah persoalan mendesak yang harus segera ditangani, seperti perizinan, koordinasi lintas sektor antara Dinas Koperasi provinsi dan kabupaten, serta instansi teknis terkait seperti PUPR.
Selain itu, pembebasan lahan menjadi perhatian serius. BA diminta memastikan proses berjalan dengan baik, tidak menimbulkan persoalan hukum, serta melaporkan setiap perkembangan secara berkala.
Baca juga : Kunker ke Tanah kelahiran, NH menemui pengurus Koperasi Merah Putih
Meski demikian, Kemenkop memastikan program BA tetap berlanjut, dengan penekanan kuat bahwa KMP harus diarahkan menjadi koperasi modern. Pendekatan koperasi modern ditegaskan sebagai inti kebijakan dan wajib diterapkan secara konsisten oleh seluruh BA.
Kemenkop juga meminta BA untuk mendengar dan merespons aspirasi masyarakat, baik melalui media sosial maupun kondisi nyata di lapisan masyarakat terbawah. Program BA disebut sebagai legacy besar dan mulia, yang harus dijalankan dengan komitmen dan kesungguhan.
Terkait evaluasi kinerja, Kemenkop menegaskan bahwa penilaian tetap dilakukan oleh kementerian, namun secara prinsip program BA tidak dihentikan. Bahkan, Kemenkop berharap masa kerja PMO dapat diperpanjang guna menjaga kesinambungan program.
Rapat ditutup dengan ucapan terima kasih serta harapan agar seluruh pihak tetap solid dalam memperkuat ekosistem koperasi nasional menuju tahun 2026. (*)


Tinggalkan komentar