Wajo – Celoteh.Online – Sebanyak 19 Business Assistant (BA) Kabupaten Wajo mengikuti rapat akhir tahun Kementerian Koperasi (Kemenkop) secara daring melalui Zoom Meeting yang dipusatkan di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Wajo, Senin (29/12). Rapat tersebut digelar dalam rangka pengarahan langsung Menteri Koperasi menjelang penutupan tahun 2025.

Dalam rapat tersebut, Kemenkop menegaskan bahwa program Business Advisor (BA) tetap dilanjutkan sebagai ujung tombak penguatan koperasi nasional, termasuk di Kabupaten Wajo. Kebijakan ini sekaligus memastikan keberlanjutan pendampingan koperasi menuju arah koperasi modern pada tahun 2026.

Secara nasional, Kemenkop menyampaikan adanya penyesuaian jumlah BA, dari sebelumnya 7.824 menjadi 7.924 BA. Seluruh BA, termasuk yang bertugas di Wajo, mengemban delapan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai acuan kerja di lapangan.

Baca juga : Wali Kota Makassar Serukan Akselerasi Koperasi Merah Putih, Dukung Program Presiden Prabowo

Kemenkop juga menjelaskan bahwa penilaian kinerja BA akan dilakukan berdasarkan tiga unsur, termasuk evaluasi kinerja (evkin), yang akan menjadi rujukan kebijakan ke depan. Evaluasi tersebut dijadwalkan rampung dalam dua hari terakhir tahun 2025.

Menteri Koperasi dalam arahannya menekankan bahwa BA merupakan ujung tombak keberhasilan program koperasi, namun juga dapat menjadi faktor kegagalan apabila tidak solid dan tidak membangun kerja sama yang kuat.

“BA harus kompak dan saling bekerja sama. Hasil evaluasi ini akan menjadi masukan penting dalam penyusunan kebijakan tahun 2026,” demikian salah satu penegasan dalam rapat.

Dalam arahannya, Kemenkop juga menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah pembangunan gerai koperasi di lapangan, termasuk penyelesaian persoalan perizinan, koordinasi lintas sektor dengan pemerintah daerah, serta dukungan instansi teknis terkait.

Masalah pembebasan lahan turut menjadi perhatian serius. BA diminta memastikan proses berjalan baik, tidak menimbulkan persoalan hukum, serta melaporkan perkembangan secara berkala kepada kementerian.

Salah satu BA Kabupaten Wajo, Ridwan, menyampaikan optimisme atas keberlanjutan program tersebut. Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2026, pendampingan koperasi akan memasuki tahapan yang lebih strategis.

“Insyaallah tahun 2026 pendampingan akan kita tingkatkan, tidak hanya pada tahap operasional, tetapi sudah sampai pada penyusunan dan penguatan pitch deck koperasi,” ujar Ridwan.

Baca juga : Bupati Wajo Minta Pengurus Koperasi Merah Putih Manfaatkan Pelatihan SDM dari Disperindagkop

Kemenkop juga menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih (KMP) harus benar-benar diarahkan menjadi koperasi modern, yang adaptif terhadap kebutuhan pasar dan aspirasi masyarakat. BA diminta untuk aktif mendengar suara rakyat, baik melalui media sosial maupun kondisi riil di lapisan masyarakat terbawah.

Meski evaluasi kinerja tetap dilakukan oleh kementerian, Kemenkop memastikan bahwa program BA tidak dihentikan. Bahkan, diharapkan masa kerja PMO dapat diperpanjang guna menjaga kesinambungan program.

Rapat ditutup dengan ucapan terima kasih dan harapan agar seluruh BA, termasuk di Kabupaten Wajo, tetap solid dalam memperkuat ekosistem koperasi daerah sebagai bagian dari penguatan koperasi nasional menuju 2026. (*)


Eksplorasi konten lain dari Celoteh Online

Dukung kami dengan Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar

celotehmuda