
MAKASSAR — CELOTEH.ONLINE — Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulawesi Selatan menjalin sinergi strategis dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Makassar dalam rangka memperkuat pengawasan peredaran obat dan makanan di wilayah Sulawesi Selatan.
Sinergi ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk meningkatkan perlindungan masyarakat, khususnya generasi muda, dari risiko peredaran obat dan makanan yang tidak memenuhi standar keamanan, mutu, dan gizi. Kolaborasi ini juga sejalan dengan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pengurus Besar HMI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia sebagai landasan kerja sama nasional dalam bidang edukasi, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat.
Andi Massakili, Wasekum Bidang Kesehatan Masyarakat Badko HMI Sulsel menegaskan bahwa HMI sebagai organisasi kader memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk terlibat aktif dalam isu-isu kesehatan publik.
Baca juga: BADKO HMI Sulsel Desak Negara Lakukan Koreksi Demokrasi dan Hentikan Represi
Menurutnya, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai mitra kritis dan konstruktif bagi lembaga negara dalam memastikan hak masyarakat atas produk obat dan makanan yang aman.
“Sinergi ini menjadi langkah konkret HMI dalam mendukung penguatan pengawasan obat dan makanan, khususnya melalui edukasi, advokasi, serta pengawasan partisipatif berbasis masyarakat dan mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBPOM Makassar, Yosef Dwi Irwan Prakasa Setiawan, S.Si., Apt., menyampaikan apresiasi atas komitmen Badko HMI Sulsel dalam membangun kolaborasi yang berorientasi pada kepentingan publik. Ia menekankan bahwa pengawasan obat dan makanan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah semata, melainkan membutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa.
“Peran mahasiswa sangat strategis sebagai agen edukasi di tengah masyarakat. Dengan sinergi ini, kami berharap dapat meningkatkan literasi publik tentang pentingnya keamanan obat dan makanan serta mencegah peredaran produk ilegal dan berbahaya,” jelasnya.
Baca juga: Badko HMI Sulsel Sorot Aset Pemprov yang Tak Kunjung Diserahkan Oleh Pengembang CPI
Lebih lanjut, kerja sama ini akan diwujudkan melalui berbagai program bersama, seperti sosialisasi dan edukasi keamanan obat dan makanan, penguatan kapasitas kader HMI, kampanye publik, hingga dukungan terhadap pengawasan berbasis komunitas. Langkah ini diharapkan mampu memperluas jangkauan pengawasan serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memilih produk yang aman dan terdaftar secara resmi.
Badko HMI Sulsel menegaskan komitmennya untuk terus mengawal implementasi kerja sama ini secara berkelanjutan, sejalan dengan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan keilmuan yang menjadi dasar perjuangan HMI.
Dengan terbangunnya sinergi antara Badko HMI Sulsel dan BBPOM Makassar, diharapkan tercipta ekosistem pengawasan obat dan makanan yang lebih kuat, partisipatif, dan berpihak pada keselamatan serta kesehatan masyarakat Sulawesi Selatan.

Tinggalkan komentar