Celoteh.online, Gowa – Lima warga Desa Bontolempangan, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, yang sebelumnya dilaporkan hilang saat mencari rotan di Hutan Pinus Maranne, berhasil ditemukan dalam kondisi lemah oleh tim gabungan setelah operasi pencarian intensif selama dua hari. Pencarian dilakukan sejak Selasa (9/12) hingga Rabu dini hari dengan melibatkan unsur pemerintah daerah, kepolisian, TNI, hingga relawan.

Laporan hilangnya para warga masuk pertama kali pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Keluarga menyampaikan bahwa kelima korban tidak kunjung kembali usai berangkat ke kawasan “Hutan Pinus Marenne Rappodaeng”, Lingkungan Rappodaeng, Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya, untuk mencari rotan. Hingga pukul 17.00 Wita, tidak satu pun dari mereka pulang sehingga keluarga segera melaporkan kejadian tersebut kepada Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.

Baca Juga : Kota Makassar Raih Penghargaan Nasional Skrining Bayi Baru Lahir Terbaik 2025

Menerima laporan tersebut, aparat Desa Bontolempangan bersama Polsek Bungaya, TNI Pos Bontolempangan, dan warga setempat langsung melakukan penyisiran awal. Namun pencarian terpaksa dihentikan karena medan gelap dan kondisi hutan yang lebat. Upaya dilanjutkan pada Rabu (10/12) dengan memperbesar skala operasi.

Dalam laporan resmi yang dirilis pihak kepolisian, lima warga yang hilang itu masing-masing adalah Dg Patto (55), petani; Dg Ngaha (60), petani; Ramalan (55), ibu rumah tangga; Sangnging (59), ibu rumah tangga; dan Amal (28), petani. Mereka seluruhnya merupakan warga Jambu Kaccia, Dusun Lemoa, Desa Bontolempangan.

Pencarian diperkuat dengan keterlibatan BPBD Kabupaten Gowa, Polres Gowa, Satbrimob Polda Sulsel, TNI, serta relawan setempat. Operasi dimulai kembali secara intensif pada Rabu sekitar pukul 02.00 Wita. “Membentuk tim Gabungan Polres Gowa, Satbrimob Polda Sulsel dan Pemda Gowa yang dipimpin langsung oleh Kapolres Gowa bersama Wakil Bupati Gowa,” ujar Kapolres Gowa, AKBP M. Aldy Sulaiman, S.I.K., M.Si., dalam laporan resminya.

Selain pembentukan tim gabungan, koordinasi dilakukan melalui rapat khusus yang dipimpin Wakil Bupati Gowa Darmawangsa Muin bersama Kapolres Gowa, jajaran PJU Polres Gowa, serta Danton SAR Brimob Polda Sulsel. Polres Gowa juga menggelar apel kesiapan personel di halaman Mako Polres sebelum memberangkatkan tim ke Kecamatan Bungaya.

Baca Juga : Pemkot Makassar Raih Penghargaan Top Nasional Dari BRIN

Hasil pencarian mulai terlihat pada hari yang sama. Empat warga—Dg Patto, Ramalan, Sangnging, dan Amal—ditemukan dalam kondisi tersesat di kawasan Balla Borong, Lingkungan Kareta, Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya. Sementara satu orang lainnya, Dg Ngaha, berhasil keluar terlebih dahulu melalui jalur berbeda dan ditemukan di Kampung Kaccia, Desa Bontolempangan.

Para korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas terdekat untuk menjalani pemeriksaan medis. Tim gabungan menyebut kondisi mereka melemah akibat tidak membawa perbekalan dan perlengkapan memadai saat memasuki kawasan hutan. Setelah dinyatakan stabil, mereka dibawa ke Posko Pencarian di Desa Bontolempangan untuk bertemu kembali dengan keluarga.

Kapolres Gowa menjelaskan dugaan penyebab para warga tersebut tersesat. “Dugaan terjadinya warga Kec. Bontolempangan yang hilang di hutan di sebabkan karena mereka tersesat dan kemalaman sehingga perjalanan yang biasa mereka tempuh biasanya 1 hari menjadi 2 hari itupun jalan keluar dari hutan tidak melalui jalur yang dilalui pada saat masuk ke hutan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa minimnya persiapan turut memperburuk keadaan. Para korban tidak membawa peralatan maupun makanan yang cukup, sehingga kondisi fisik mereka menurun dan menyulitkan upaya mereka untuk menemukan jalan keluar. Struktur Hutan Pinus Maranne yang terjal dan memiliki banyak jalur bercabang turut menjadi faktor penyulit.(*)

celotehmuda