Maros, Celoteh.Online – Di tengah hamparan hijau perbukitan Tompo Bulu, sekelompok mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menghadirkan secercah harapan bagi anak-anak putus sekolah di Kampung Pattung. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) bertajuk “Brightspire Future”, mereka berupaya mengubah keterbatasan menjadi peluang.

Selama dua bulan pelaksanaan kegiatan, sejak akhir Juli hingga September 2025, tim PKM-PM Unhas membekali anak-anak dengan keterampilan dasar dan pengetahuan praktis untuk mengasah potensi lokal.

Baca Juga : Pemkot Makassar Gandeng RS Gigi Mulut Unhas Hadirkan Pemeriksaan Gigi Gratis untuk Panti Asuhan dan Lansia

Ketua tim, Alika Natasya, menjelaskan bahwa gagasan program ini berangkat dari keprihatinan terhadap rendahnya kemampuan literasi, numerasi, dan keterampilan hidup anak-anak di wilayah tersebut.

“Melalui program ini, kami ingin memberikan bekal keterampilan dasar sekaligus memanfaatkan potensi lokal di sekitar mereka. Dengan begitu, meskipun tidak melanjutkan sekolah formal, mereka tetap memiliki bekal untuk hidup lebih mandiri,” ungkap Alika, Kamis (2/10).

Dalam pelaksanaannya, tim mengusung metode Game-Based Learning sebagai pendekatan utama pembelajaran. Menurut Alika, metode ini dipilih agar proses belajar berlangsung lebih menyenangkan dan materi mudah diterima oleh peserta.

Baca Juga : Kolaborasi Unhas dan Pemkot Wujudkan PIMNAS ke-38 di Makassar

“Kami memilih metode tersebut agar anak-anak merasa nyaman ketika belajar dan materi lebih mudah diterima,” ujarnya.

Kegiatan tidak berhenti pada pembelajaran kognitif semata. Para mahasiswa juga memperkenalkan berbagai cara memanfaatkan sumber daya alam di sekitar Kampung Pattung menjadi produk olahan sederhana, seperti hasil kebun dan bahan alam lokal yang bernilai jual. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian serta kesadaran akan potensi lokal yang selama ini terabaikan.

Lebih jauh, tim PKM-PM Unhas juga menekankan pentingnya keberlanjutan program. Mereka menjalin komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Maros dan beberapa mitra pendukung agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai proyek jangka pendek. Dukungan tersebut diharapkan mampu membuka akses anak-anak Kampung Pattung untuk memperoleh ijazah Paket A, sebagai bentuk pengakuan pendidikan formal dasar.

Kontributor : Dwiki Luckinto Septiawan

celotehmuda