
Wajo, Celoteh.Online – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait (Ara) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wajo untuk meninjau langsung beberapa lokasi kawasan kumuh di Kelurahan Mattiro Tappareng. Kunjungan ini didampingi oleh Andi Iwan Darmawan Aras (Anggota DPR RI – Wakil Ketua Komisi V DPR RI), Sultan Tajang (Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan), serta H. Andi Rosman (Bupati Wajo).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ara menyampaikan pentingnya kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam menyelesaikan permasalahan permukiman.
Baca Juga : Meski Anggaran Minim, Bupati Wajo Tegas: Tidak Ada Kata Mundur Bangun Daerah
“Tadi saya diskusi dengan Pak Iwan bagaimana menyajikan program renovasi rumah itu menjadi layak huni. Kami akan tindak lanjuti bersama teman-teman lain. Saya pikir ide Bung Iwan ini sangat cerdas,” ujar Maruarar Sirait.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penanganan kawasan kumuh dan peningkatan kualitas rumah masyarakat membutuhkan dukungan lintas sektor.
“Ini kolaborasi baik antara Eksekutif dan Legislatif ditambah dukungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT SMF, PT PNM, dan BP Tapera,” tambahnya.
Baca Juga : Menteri PKP Nilai Wajo Bisa Jadi Contoh Nasional, Apresiasi Kepemimpinan Bupati
Selain fokus pada perumahan, Menteri Ara juga menyoroti pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi serta nilai-nilai budaya masyarakat. Salah satunya adalah tradisi adat Barasanji, yang menurutnya bukan hanya warisan budaya tetapi juga menjadi penguat identitas dan nilai kebersamaan masyarakat Wajo.
“Tradisi adat Barasanji harus tetap dilestarikan sebagai warisan budaya, dan nilai-nilainya harus kita pertahankan untuk generasi mendatang,” tegasnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam percepatan penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Wajo, sekaligus memperkuat sinergi pemerintah pusat, legislatif, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam menciptakan hunian yang layak dan lingkungan yang lebih baik.
Penulis : Muhammad Adam Surya Raya

Tinggalkan komentar