Sinjai, Celoteh.Online – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan program kerja yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Lamatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, tentang pentingnya pengelolaan sampah.

Pada Selasa, 20 Juli 2025, mereka memasang plang informasi bertema “Berapa Lama Sampah Terurai” di depan Kantor Desa Lamatti Riaja. Pemasangan plang ini adalah bentuk edukasi visual yang sangat dibutuhkan masyarakat setempat mengenai dampak jangka panjang sampah terhadap lingkungan.

Baca Juga : Mahasiswa Unhas KKN-T Sosialisasikan Teh Herbal Rambut Jagung untuk Kesehatan Warga Sinjai

Plang yang dipasang di lokasi strategis tersebut memberikan informasi mendalam tentang waktu yang dibutuhkan untuk sampah anorganik terurai di alam. Jenis sampah seperti botol plastik, kaleng, dan sterofoam yang memerlukan waktu ratusan tahun atau bahkan tidak bisa terurai sama sekali, menjadi perhatian utama dalam penjelasan yang tertera pada plang.

Program ini bertujuan untuk memotivasi warga desa untuk lebih bijak dalam membuang sampah dan menjaga kebersihan lingkungan mereka. pada kamis 31 Juli 2025.

Tantangan Pengelolaan Sampah di Desa Lamatti Riaja

Nur Insani, Kepala Seksi Pelayanan di Kantor Desa Lamatti Riaja, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif mahasiswa KKN Unhas tersebut. Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan di desa ini masih tergolong rendah. Ia berharap plang edukasi ini dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam meningkatkan pemahaman warga.

Baca Juga : Desa Lamatti Riaja Terserang Wabah PMK, Mahasiswa KKN-T Unhas Turun Tangan

“Kegiatan pemasangan plang ini sangat membantu masyarakat. Dengan adanya sosialisasi dan informasi yang ditampilkan di plang, warga bisa tahu bahwa sampah yang mereka buang ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Ini bisa mendorong mereka untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan,” ujar Nur Insani.

Meskipun desa Lamatti Riaja sudah memiliki bank sampah, Nur Insani mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah masih menghadapi banyak tantangan. Banyak warga yang masih memilih untuk membakar sampah, termasuk sampah organik seperti daun-daunan, karena kurangnya pengetahuan tentang alternatif pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan, seperti pengomposan.

“Pengetahuan masyarakat soal pengelolaan sampah masih kurang. Padahal, daun-daunan bisa dijadikan pupuk, tapi sayangnya masih banyak yang dibakar begitu saja,” lanjut Nur Insani. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi terkait pengelolaan sampah yang lebih efektif masih sangat diperlukan di desa tersebut.

Harapan untuk Perubahan Perilaku dan Lingkungan yang Lebih Sehat

Pemasangan plang ini diharapkan menjadi titik awal yang baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang lebih bijak. Mahasiswa KKN Unhas berharap, informasi yang tertera di plang ini bisa mendorong perubahan perilaku warga dalam menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan. Edukasi seperti ini diharapkan juga dapat mendukung upaya pemerintah desa dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.

Baca Juga : Mahasiswa KKN Tematik Unisad 2025 Terapkan Nilai-nilai Keas’adiyahan di Ponpes Ulumuddin Boyontongo Parigi Utara

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Unhas berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik dalam hal kebersihan, pengelolaan sampah, maupun kesadaran lingkungan yang lebih baik. Mereka berharap, ke depannya, Desa Lamatti Riaja bisa menjadi contoh desa yang mengelola sampah dengan bijak dan menjadi lebih ramah lingkungan.(*)


Eksplorasi konten lain dari Celoteh Online

Dukung kami dengan Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar

celotehmuda