
Makassar, Celoteh.Online – Sabtu, 5 Juli 2025, menjadi momen penting bagi puluhan pelajar dari Pulau Kodingareng, Makassar, yang antusias mengikuti Workshop Mural & Zine yang diadakan oleh Komunitas Pemuda Sulawesi Lawan Krisis Iklim (PSLKI). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para generasi muda mengenai pentingnya peran mereka dalam menghadapi krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan, khususnya dampak abrasi di wilayah pesisir.
Workshop yang berlangsung di SMP Negeri 38 Makassar ini turut didukung oleh We Speak Up, sebuah komunitas gerakan sosial yang memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran kegiatan tersebut. Para peserta tidak hanya terlibat dalam pembuatan mural yang mencerminkan isu lingkungan, tetapi juga diajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan Zine yang menyuarakan tentang ancaman krisis iklim dan dampaknya bagi kehidupan masa depan.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Muhammad Fajri Ridwan, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMP Negeri 38 Makassar. Dalam sambutannya, Fajri menyampaikan harapannya agar kegiatan ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi siswa-siswi. “Tentu ini kegiatan yang sangat menarik dan bernilai positif bagi anak-anak, siswa-siswi kami. Semoga kegiatan atau acara seperti ini terus berkelanjutan,” ujarnya, mengapresiasi keberlanjutan kegiatan seperti ini untuk menyadarkan generasi muda akan isu krisis iklim yang semakin nyata.
Mural sebagai Simbol Perjuangan Lingkungan
Workshop ini juga menjadi wadah bagi pelajar untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui seni mural. Mural yang dibuat di salah satu dinding SMP Negeri 38 Makassar ini menggambarkan dampak abrasi terhadap lingkungan sekitar dan bagaimana hal tersebut bisa merusak masa depan generasi muda, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir seperti Pulau Kodingareng.
Pelaksanaan workshop ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa seni dan kreativitas dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan pesan lingkungan kepada masyarakat luas. Melalui karya mural dan Zine, PSLKI berharap bisa memberikan kesadaran baru tentang pentingnya melindungi lingkungan, khususnya kawasan pesisir yang kini terancam abrasi.
Sebuah Inisiatif untuk Mengedukasi Generasi Muda
Inisiatif yang digagas oleh PSLKI ini juga mendapat respons positif dari pihak sekolah dan para pelajar. Selain menjadi ajang pembelajaran, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam upaya menyelamatkan lingkungan. “Kami sangat mendukung inisiatif seperti ini. Terutama bagi anak-anak kami yang sudah mulai terbiasa dengan media dan seni, mereka bisa lebih mudah memahami isu-isu sosial dan lingkungan,” kata Muhammad Fajri Ridwan.
Baca Juga : Oknum Guru Agama di Luwu Timur Cabuli Siswa dengan Modus Rukyah, Ditahan Polisi
Dengan semakin populernya isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, PSLKI melalui workshop ini berharap bisa menumbuhkan kesadaran dan memperkuat peran pelajar dalam menyuarakan pentingnya tindakan untuk menghadapi krisis iklim.
Kampanye Berlanjut dengan Zine dan Media Sosial
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, PSLKI berencana untuk meluncurkan kampanye digital melalui Instagram dan Facebook untuk menyebarkan pesan-pesan yang dihasilkan dari Zine dan mural tersebut. Kampanye ini bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas, dengan harapan agar semakin banyak pihak yang tergerak untuk melakukan aksi nyata bagi lingkungan.
Komunitas Pemuda Sulawesi Lawan Krisis Iklim, dengan bantuan berbagai pihak, terus mendorong keterlibatan generasi muda dalam merespons masalah lingkungan yang mendesak. Meskipun kegiatan ini baru diadakan di SMP Negeri 38 Makassar, PSLKI berharap dapat memperluas jangkauan kegiatan ini ke sekolah-sekolah lain di Makassar dan wilayah Sulawesi pada umumnya.
(Kontributor : Dwiki Luckinto Septiawan)


Tinggalkan komentar