MAKASSAR – Celoteh.Online Sopir ambulans bernama Entong menyampaikan permintaan maaf secara terbuka setelah video yang ia buat saat mengantar jenazah pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar, viral di media sosial. Video yang sempat mengundang tawa sekaligus kritik itu memperlihatkan dirinya bersama dua pasien ODGJ lain yang turut serta dalam ambulans, namun tidak mengetahui arah tujuan rumah duka.

Baca Juga : Tertawa di Tengah Jenazah: Video Ambulans Viral, Ternyata Cuma Konten

Permintaan maaf itu disampaikan Entong dalam sebuah video yang beredar Sabtu (14/6/2025). Dalam pernyataannya, Entong menjelaskan bahwa video tersebut dibuat pada Rabu sore (11/6), di tengah penugasannya mengantar jenazah dari RS Dadi.

“Perkenalkan nama saya Entong, sopir ambulans Persada. Dengan ini saya meminta maaf atas viralnya video saya waktu mengantar jenazah,” kata Entong dalam video tersebut.

Ia mengaku tidak bermaksud merendahkan martabat jenazah maupun dua pasien ODGJ yang ikut serta dalam perjalanan. Entong menyebut, video itu dibuat hanya untuk mengisi waktu, saat ia diminta menunggu oleh pihak rumah sakit.

“Pada Rabu sore, pasien ODGJ yang meninggal dunia di RS Dadi, dan tidak mempunyai keluarga. Kemarin saya cuma disuruh, untuk mengisi waktu saya membuat video. Saya tidak bermaksud menyudutkan, atau melanggar privasi jenazah atau pasien ODGJ. Sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkasnya.

Baca Juga : Video Sopir Ambulans Viral, Pihak RSKD Dadi Berikan Penjelasan

Menanggapi video tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Humas RSKD Dadi, Abdul Malik, menyatakan sikap tegas dengan memutus kerja sama terhadap jasa sopir Entong melalui pihak ketiga atau vendor transportasi. Malik menilai tindakan tersebut telah melampaui batas dan mencoreng etika profesi.

“Kalau sopir ini saya sudah sampaikan ke vendor supaya di-blacklist namanya. Tidak boleh dia lagi membawa jenazah untuk di tempat kami,” tegas Malik saat dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025).

Ia juga memastikan bahwa Entong tidak akan lagi diizinkan bertugas di lingkungan RSKD Dadi, tanpa toleransi. Sekalipun sopir tersebut masih aktif mengantar jenazah di rumah sakit lain, Malik menegaskan bahwa hal itu sepenuhnya di luar tanggung jawab pihaknya.

“Saya tidak tahu kalau di tempat lain. Tapi, kalau di rumah kami, saya tidak mau lagi. Saya tidak mau lagi terima itu orang,” tegasnya lagi.

Baca Juga : Kasus KDRT di Wajo Diduga Berbalik Kriminalisasi Korban, Gemira Kecam Proses Hukum — Polisi Tegaskan Bertindak Netral

Sebelumnya, viralnya video tersebut memicu diskusi publik tentang etika pelayanan jenazah dan perlakuan terhadap pasien ODGJ. Meski Entong telah menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf, RSKD Dadi memutuskan untuk tetap mengambil langkah disipliner demi menjaga citra dan integritas layanan mereka.

(kontributor: Dwiki Luckinto Septiawan)

celotehmuda