Makassar – Celoteh.Online –Tiga pemuda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial AR (21), KD (20), dan RZ (26), diamankan personel Polsek Tallo setelah diduga merekayasa laporan palsu tentang pembegalan. Laporan yang semula ditangani sebagai kasus kriminalitas di jalan, belakangan terbongkar sebagai rekayasa yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika.
Kapolsek Tallo, AKP Syamsuardi, mengungkapkan bahwa laporan palsu tersebut pertama kali dibuat oleh AR dan KD yang datang ke kantor polisi pada Senin malam, 26 Mei 2024. Dalam keterangannya kepada petugas, AR mengaku menjadi korban pembegalan di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Tallo, saat perjalanan pulang kerja dari kawasan industri KIMA.
Baca juga : Tipikor Makassar Sidangkan Dugaan Korupsi Rp5,2 Miliar Dana Bansos COVID-19
Dalam laporan tersebut, AR menyebut bahwa dirinya dan KD dihentikan oleh sekelompok orang tak dikenal. Pelaku disebut merampas sepeda motor Yamaha NMAX dengan nomor polisi DD 4935 QJ serta satu unit ponsel Oppo A18 milik AR.
Namun, penyelidikan yang dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Tallo mengarah pada sejumlah kejanggalan dalam narasi yang disampaikan kedua pelapor. Hasil pendalaman kemudian mengungkap bahwa laporan tersebut bukanlah kejadian sesungguhnya.
Kapolsek menyampaikan bahwa ketiga pemuda tersebut sebelumnya berpesta narkoba di rumah RZ. “Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa AR, KD, dan RZ sebelumnya berpesta narkoba di rumah RZ,” ujar Syamsuardi saat dikonfirmasi pada Jumat, 30 Mei 2025.
Dalam pertemuan itu, RZ disebut meminjam motor milik atasan AR di tempat kerja, tanpa izin. Motor tersebut digunakan untuk mengambil sabu yang telah dipesan sebelumnya. Setelah menunggu sekitar tiga jam dan RZ tak kunjung kembali, AR dan KD panik. Mereka khawatir motor tersebut hilang dan memutuskan menyusun skenario laporan palsu.
“Setelah tiga jam menunggu dan RZ tidak kunjung kembali, AR dan KD panik dan khawatir motor tersebut hilang. Mereka kemudian menyusun skenario seolah-olah menjadi korban begal dan melaporkannya ke Polsek,” ungkap Kapolsek.
RZ akhirnya diamankan terlebih dahulu oleh kepolisian dan menjalani interogasi. Ia mengaku meninggalkan motor tersebut di jalan dan melarikan diri karena merasa dibuntuti oleh dua pemotor. “RZ sempat panik karena mengira dirinya diikuti polisi saat membawa sabu. Akhirnya dia tinggalkan motornya dan kabur,” jelas Syamsuardi.
Namun dalam pemeriksaan lebih lanjut, RZ menyatakan bahwa ia sebenarnya tidak diburu oleh aparat. Ketakutan tersebut muncul karena dugaan semata. Dari hasil keterangan awal itulah polisi kemudian memanggil AR dan KD untuk dimintai klarifikasi.
Dalam pemeriksaan, AR dan KD akhirnya mengakui bahwa laporan yang mereka buat tidak benar. Ketiganya diketahui merupakan teman dan baru saja memakai narkoba bersama sebelum insiden laporan palsu itu dibuat. “Pelapor sudah mengklarifikasi bahwa laporan itu palsu. Mereka bertiga berteman dan baru saja memakai narkoba bersama sebelum kejadian,” kata Syamsuardi.
Atas perbuatannya, ketiga pemuda tersebut dikenai laporan model A atas dugaan pelanggaran Pasal 220 KUHP tentang laporan palsu, yang dapat dikenai hukuman pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan. “Untuk kasus narkobanya, kami akan limpahkan ke Satnarkoba Polrestabes Makassar karena ranah penanganannya ada di sana. Sementara ini, ketiganya masih diamankan di Polsek Tallo untuk penyelidikan lebih lanjut,” tutup Kapolsek.
(kontributor: Dwiki Luckinto Septiawan)
Celoteh.Online 
Tinggalkan komentar