
Sidrap – Celoteh.Online — Seorang warga berinisial WA di Jalan Wolter Monginsidi, tepatnya di sebelah timur SMP Negeri 2 Pangkajene, meninggal dengan luka serius pada bagian leher setelah diduga mengalami peristiwa misterius di kediamannya saat pelaksanaan salat Tarawih pada Minggu malam, 16 Maret 2025.
Baca juga : HMI Pertanyakan Kinerja Polres Sidrap: Kapan Masyarakat Bisa Hidup Tenang?
Peristiwa ini mengundang perhatian warga sekitar yang mempertanyakan keamanan di wilayah tersebut. Beberapa saksi mengaku tidak mengetahui pasti kejadian yang menimpa korban, namun rumor mengenai adanya penampakan sebelum insiden terjadi semakin berkembang di tengah masyarakat.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sidrap, Muh. Faiz Ansorullah, menyoroti kasus ini sebagai bagian dari daftar panjang kejahatan yang belum terungkap di Sidrap. Ia mendesak pihak kepolisian agar bertindak lebih tegas dalam menangani kasus-kasus kriminal yang meresahkan masyarakat.
Baca juga : Dua Pelaku Penyerangan Busur di Makassar Ditangkap, Satu Masih Buron
“Kami meminta Polres Sidrap bertindak profesional dalam mengungkap kasus ini dan memastikan rasa aman bagi warga. Kejadian seperti ini tidak boleh terus berulang tanpa ada penyelesaian yang jelas,” ujar Muh. Faiz Ansorullah kepada awak media.

Sementara itu, warga berharap aparat kepolisian segera memberikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi. Beberapa dari mereka bahkan mulai merasa was-was untuk beraktivitas di malam hari, terutama di kawasan sekitar lokasi kejadian.
Baca juga : Mira Hayati Melahirkan di Tengah Proses Hukum Skincare Berbahaya, Sidang Ditunda.!
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi mengenai kasus ini. Belum diketahui apakah luka yang dialami korban disebabkan oleh serangan pihak tertentu atau faktor lain yang masih dalam penyelidikan.
Masyarakat Sidrap kini menunggu langkah tegas dari kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik insiden ini. Keamanan di wilayah tersebut menjadi perhatian utama, mengingat kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya tanpa kejelasan yang memadai.
(Kontributor : Imam Ismail)


Tinggalkan komentar