
Makassar, —Celoteh.online – Pemerintah Kota Makassar bergerak cepat dalam merespons dampak banjir yang melanda Kecamatan Manggala. Melalui koordinasi lintas instansi, bantuan berupa makanan siap saji dan air mineral segera disalurkan ke 12 titik pengungsian.
Baca juga : Menjelang Akhir Jabatan, Danny Pomanto Tekankan Peningkatan Kualitas SDM di OPD
Sebanyak 1.245 nasi kotak dikumpulkan oleh berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Makassar, termasuk Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta instansi lainnya. Bantuan ini kemudian didistribusikan dengan menggunakan truk milik Satpol PP Kota Makassar sekitar pukul 11.30 WITA.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Makassar, Andi Muh Yasir, menegaskan bahwa pemerintah kota terus memantau situasi dan memastikan semua warga terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Baca juga : Unhas dan Pemkot Makassar Perkuat Sinergi dalam Peningkatan Layanan Kesehatan
“Kami memastikan bahwa kebutuhan dasar pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan, dapat terpenuhi,” ujarnya.
Selain itu, sejumlah SKPD turun langsung ke lokasi bencana untuk menyerahkan bantuan secara langsung kepada para korban. Masjid Jabal Nur, Masjid Al Muttaqin, Masjid Al Mubarakah, serta Posyandu Anyelir menjadi beberapa titik utama distribusi bantuan.
Para pengungsi yang mayoritas berlindung di masjid-masjid setempat menyambut baik respons cepat dari Pemkot Makassar. Salah satu warga yang mengungsi di Masjid Al Muttaqin mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan.
Baca juga : Strategi Collective Innovation, Solusi Baru Peningkatan PAD Makassar
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian pemerintah. Bantuan ini sangat berarti bagi kami yang kehilangan tempat tinggal sementara akibat banjir,” ujarnya.
Pemerintah Kota Makassar memastikan bahwa koordinasi terus dilakukan untuk menjamin tidak ada pengungsi yang terabaikan. Selain kebutuhan makanan, Pemkot juga mengupayakan layanan kesehatan bagi warga yang mulai mengalami gangguan akibat kondisi lingkungan yang lembab dan basah.
(Kontributor : Dwiki Luckianto Septiawan)

Tinggalkan komentar