Presiden RI. Prabowo Subianto

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat membawa dampak besar bagi perekonomian pedesaan. Selain menyediakan asupan gizi bagi anak-anak sekolah, program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani lokal.

Baca juga : Wajo Catat Inflasi Terendah di Sulsel: Kerja Tim TPID dan OPD Berbuah Manis

Kepala Desa Salobulo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, A. Herman, S.E., menyatakan bahwa kebutuhan besar akan bahan pangan untuk program MBG menjadi berkah bagi petani di daerah tersebut.

Andi Herman., SE. (Kepala desa salobulo)

Setiap kabupaten memerlukan ribuan telur dan buah serta sayuran per ton setiap minggunya. Ini menciptakan permintaan yang tinggi dan langsung menguntungkan petani,” ujar Herman. Kenaikan permintaan ini juga kedepan akan mendorong munculnya generasi petani muda. “Anak-anak muda akan mulai melihat peluang bisnis di sektor pertanian dan peternakan. Mereka mulai mengembangkan usaha untuk memenuhi kebutuhan program ini,menjadi petani milenial” tambahnya.

Baca juga : Kinerja Perekonomian Nasional Tetap Tangguh, Inflasi Terkendali dan PMI Manufaktur Kembali Ekspansif di Akhir Tahun 2024

Aldi MP Badja, alumni HMI, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan program ini. Menurutnya, pemerintah daerah di harapkan terus bekerja keras untuk memastikan stabilitas harga pangan agar inflasi tidak menghambat program MBG. “Kami berharap pemerintah daerah menjaga agar rantai pasok tetap stabil, sehingga manfaat program dapat dirasakan semua pihak,” ungkapnya.

Aldi MP Badja. Alumni HMI

Dalam mendukung pelaksanaan MBG, Badan Gizi Nasional (BGN) membuka peluang bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa persyaratan untuk bergabung sangat sederhana. “Komitmen untuk berkontribusi secara berkelanjutan adalah kunci utamanya,” jelasnya.

Baca juga : Jasa Raharja Catat Penurunan Jumlah Santunan selama Nataru 2024: DampakPositif dari Sinergi dan Kolaborasi

Dengan sinergi berbagai pihak, Program MBG diharapkan terus memperkuat ketahanan pangan nasional serta membangun ekonomi desa yang lebih sejahtera.

Program MBG juga menciptakan peluang kerja baru di sektor distribusi dan pengolahan hasil pertanian. Peningkatan produksi pangan memerlukan jaringan logistik yang lebih baik, mulai dari pengangkutan hasil tani hingga penyimpanan dan pengolahan.

Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat desa untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi yang beragam, mempercepat pertumbuhan ekonomi pedesaan secara menyeluruh. “Kami berharap dengan adanya program ini peningkatan usaha kecil seperti koperasi tani dan pemasok lokal terus maju dan berkembang pesat, serta menciptakan Petani Milenial serta pengusaha milenial ” ungkap Andi Herman.

Baca juga : Pemkab Wajo Terima Dana Operasional Penanganan Tanggap Darurat

Di sisi lain, program ini mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas petani, dan pelaku usaha untuk menciptakan solusi jangka panjang dalam pengelolaan pangan. Inovasi dalam teknologi pertanian dan pelatihan kepada petani muda menjadi salah satu fokus utama agar hasil panen lebih berkualitas dan berkelanjutan. Dengan langkah strategis yang terus diperkuat, Program MBG diharapkan tidak hanya menjadi solusi gizi anak-anak sekolah, tetapi juga fondasi bagi ketahanan pangan nasional yang lebih kuat di masa depan. (Celoteh)


Eksplorasi konten lain dari Celoteh Online

Dukung kami dengan Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar

celotehmuda