
Wajo, 24 November 2024 – Masa tenang menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wajo 2024 dimulai hari ini. Selama tiga hari ke depan, suasana kampanye akan berhenti total, memberi ruang kepada masyarakat untuk merenungkan pilihan mereka sebelum hari pencoblosan yang dijadwalkan pada 27 November mendatang. Masa tenang ini menjadi kesempatan emas bagi warga untuk memutuskan masa depan kabupaten yang dikenal dengan kekayaan budaya dan sumber daya alamnya.
Di masa tenang ini, segala bentuk kampanye, baik melalui media sosial, spanduk, maupun kegiatan tatap muka, dilarang keras. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wajo memastikan pengawasan ketat untuk mencegah pelanggaran aturan. “Kami mengimbau semua pihak untuk mematuhi aturan demi menjaga keadilan dan integritas pemilu,” kata Ketua Bawaslu Wajo, Andi Hasnadi.

Pesta demokrasi kali ini menghadirkan dua pasangan calon yang telah bersaing ketat selama masa kampanye. Pasangan pertama, Andi Rosman dan dr Baso Rahmanuddin (Ar-Rahman) sebagai penantang pasangan ini mengusung visi “Wajo Maradeka” berbasis membangun pemerintahan yang mandiri dalam menjalankan pemerintahaan profesional untuk kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, pasangan kedua, Amran Mahmud dan Amran SE, (Pammase) menawarkan visi “Wajo Berkarakter, berjejaring, modern” program Berkelanjutan menjadi prioritas sebagai incumbent pasangan ini berharap dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Warga Wajo menyambut masa tenang ini dengan berbagai respons. Bagi sebagian masyarakat, masa ini menjadi waktu yang tepat untuk berdiskusi bersama keluarga tentang pilihan terbaik. “Kami ingin memastikan bahwa pilihan kami benar-benar untuk kemajuan Wajo,” ujar Ardiansyah, seorang warga BTN pepabri sengkang, kecamatan Tempe.
Namun, di balik suasana reflektif ini, kekhawatiran akan praktik politik uang masih menghantui. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wajo, Andi Rahmat Munawar, mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda iming-iming yang dapat merusak proses demokrasi. “Politik uang adalah musuh bersama. Pilihan Anda menentukan arah pembangunan Wajo selama lima tahun ke depan,” tegasnya.
Selain itu, masa tenang ini juga dimanfaatkan oleh aparat keamanan untuk memastikan situasi tetap kondusif. Polres Wajo telah menyiagakan ratusan personel untuk mengantisipasi potensi konflik, menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang mencoba mengganggu jalannya pemilu.
Di media sosial, para pendukung pasangan calon terlihat mulai menahan diri dari aktivitas kampanye. Namun, diskusi hangat tentang keunggulan masing-masing calon tetap berlangsung, seperti mengangkat prediksi dan hasil survei lembaga yang tidak jelas, dan Beberapa pengguna bahkan memanfaatkan momen ini untuk mengingatkan pentingnya memilih berdasarkan program kerja, bukan sekadar popularitas.
Dengan jumlah pemilih yang mencapai kurang lebih 300.000 orang, Pemilihan Bupati Wajo 2024 menjadi salah satu ajang demokrasi terbesar di Sulawesi Selatan. Semua pihak berharap pemilu ini berjalan damai dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar amanah.
Menurut Muh. Erwin kordiv sosdiklih parmas dan SDM, KPU kabupaten Wajo, kami berharap semua calon menahan diri dimasa tenang ini, berdasarkan pasal 63 PKPU 13 tahun 2024, tentang Kampanye pemilihan, partai politik peserta pemilu, pasangan calon dari atau tim kampanye, dilarang melakukan kampanye sebelum dimulainya masa kampanye, masa tenang dan hari pemungutan suara “

Masyarakat Wajo kini hanya tinggal menanti hari pencoblosan untuk menentukan siapa yang akan memimpin kabupaten ini periode 2024 – 2029. Suasana masa tenang diharapkan menjadi langkah awal menuju pemilu yang jujur, adil, dan membawa perubahan positif bagi Wajo.
Pemilu adalah pesta rakyat. Saatnya masyarakat Wajo menunjukkan bahwa demokrasi adalah alat untuk mencapai kemajuan bersama. Pilihan Anda adalah harapan bagi masa depan! (Celoteh.red)


Tinggalkan komentar