
Budidaya Ikan Nila dan Lobster di Ballere Sukses Meningkatkan Perekonomian Warga
Kelurahan Ballere, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, kini menjadi salah satu daerah yang sukses dalam budidaya ikan nila dan lobster. Bahtiar, seorang pelaku usaha lokal, memanfaatkan potensi kolam bioflok di wilayah ini untuk menghasilkan keuntungan besar sejak akhir tahun 2022.

Bahtiar mengelola 11 kolam bioflok berbentuk bundar dengan diameter 4 meter untuk ikan nila dan 9 kolam berbentuk segi empat untuk lobster. Setiap kolam bioflok memerlukan biaya investasi sekitar Rp5 juta. Sistem budidaya ini memanfaatkan oksigen tambahan dan genset sebagai pendukung utama agar proses pemeliharaan berjalan optimal. Namun, pernah terjadi kegagalan panen akibat mati lampu yang menyebabkan suplai oksigen terganggu.
Dalam kondisi optimal, setiap kolam ikan nila dapat menghasilkan hingga 130 kilogram ikan dengan jumlah benih awal sekitar 700 ekor. Harga ikan nila di pasaran, khususnya untuk ukuran 4-5 ekor per kilogram, mencapai Rp35.000. Proses panen sangat bergantung pada ukuran benih awal. Benih ukuran 3-5 cm dapat dipanen dalam waktu 4 bulan, sementara benih ukuran 1-3 cm membutuhkan waktu hingga 6 bulan. Adapun benih lobster ukuran 9-12 cm lebih cepat panen, yaitu dalam waktu 3 bulan.

Ambo Asse, Kepala Bidang Perikanan di Dinas Perikanan Kabupaten Wajo, menyebutkan bahwa keberhasilan ini merupakan contoh nyata potensi budidaya berbasis bioflok yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dengan manajemen yang baik dan dukungan teknologi, budidaya ikan nila dan lobster di Ballere mampu menjadi model bagi daerah lain,” ujarnya.

Bahtiar berharap keberhasilannya ini dapat menginspirasi petani ikan lain di wilayah Kabupaten Wajo untuk memanfaatkan teknologi serupa, sehingga mampu meningkatkan produktivitas sekaligus mendukung perekonomian lokal.


Tinggalkan komentar