
RIWAYAT SINGKAT PERLAWANAN DAN KEPAHLAWANAN PONG TIKU(2)
Riwayat perlawanan Pong Tiku merupakan cerita panjang tentang keteguhan dan dedikasinya dalam melawan penjajahan Belanda di Tanah Toraja. Berikut adalah ringkasan riwayat perlawannannya:
- Latar Belakang
- Pong Tiku, juga dikenal sebagai Ne Baso, lahir di Rindigallo pada tahun 1846. Awal perlawanannya dimotori oleh rasa terusik melihat Belanda yang ingin memonopoli bisnis keluarga di bidang kopi. Perdagangan kopi dari Toraja sangat penting dan menjadi objek persaingan antara Datu Luwu dan bangsawan Sidenreng[4].
- Awal Konflik
- Pertempuran “Perang Kopi” terjadi pada tahun 1889, awalnya sebagai persaingan dagang yang eskalasi menjadi perang saif. Pong Tiku memihak pedagan Sidenreng dan Sawitto melawan Luwu dan Bone. Laskar Bone dikenal dengan Laskar “Songkok Borrong”. Setelah beberapa tekanan, pasukan Pong Tiku berhasil memukul mundur Laskar Luwu dan Bone[3].
- Intervensi Kolonial
- Pada tahun 1906, Belanda mulai intervensi di Tanah Toraja. Pasukan Belanda berhasil menguasai Rantepao, menyebabkan pecahnya perang di Tondon Panggala’. Selanjutnya, pertempuran terjadi di Benteng Lali’ Londong. Meskipun Belanda mencoba bernegosiasi, Pong Tiku menolak mentah-mentah, sehingga peperangan tak terhindarkan lagi[4].
- Gencatan Senjata dan Tipu Daya
- Selama gencatan senjata Oktober 1906, Belanda merencanakan tipu daya untuk melucuti senjata Pong Tiku. Pong Tiku dan pasukannya masuk perangkap, sehingga mereka mengalami kekalahan. Kekalahan ini disinyalir bukan hanya karena tipu daya Belanda tapi juga adanya orang dalam yang khianat[4].
- Akhir Perjuangan
- Akhirnya, Pong Tiku ditembak mati di tepi Sungai Singki, Rantepao pada tahun 1907. Tempat pembunuhan beliau kemudian dirancang menjadi monumen peringatan berbentuk prisma yang menceritakan kisah kelahiran, perjuangan, serta kematian Pahlawan Nasional ini[4][5].
- Warisan
- Nama Pong Tiku diabadikan menjadi nama bandara Toraja di Rantetayo dan patung Pong Tiku yang dapat dilihat di tepi kolam buatan di tengah Kota Makale. Patung ini digambarkan sedang menunggang kuda, dengan dua kaki depan kuda yang tidak menapak tanah menggambarkan bahwa Pong Tiku tewas dalam peperangan[4].
Berbekal perjuangan heroiknya, Pong Tiku diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2002, sebagai penghargaan atas dedikasinya dalam melawan kolonialisme Belanda di Sulawesi Selatan[5].
Citations:
[1] Pong Tiku – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Pong_Tiku
[2] Pong Tiku – Universitas STEKOM Semarang https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Pong_Tiku
[3] Pong Tiku Alias Nebaso – IKPNI http://ikpni.or.id/pahlawan/pong-tiku-alias-nebaso/
[4] Profil Pong Tiku – Merdeka.com https://www.merdeka.com/pong-tiku
[5] Sosok Pong Tiku, Pemimpin Asal Bugis yang Melawan Kolonial … https://www.merdeka.com/sumut/sosok-pong-tiku-pemimpin-asal-bugis-yang-melawan-kolonial-belanda-terlama-di-sulawesi-selatan-150301-mvk.html
[6] Akhir Hayat Pong Tiku, Pahlawan Nasional dari Tana Toraja – Tirto.id https://tirto.id/akhir-hayat-pong-tiku-pahlawan-nasional-dari-tana-toraja-gbch
(Disadur FB iwantojaga)


Tinggalkan komentar