Logo pengurus besar ESI
Sejarah Singkat E-Sport: Dari Awal Mula hingga Menjadi Fenomena Global

Sengkang, 14 November 2024 – Esports, atau olahraga elektronik, telah berkembang pesat menjadi industri besar dan fenomena global yang diminati oleh jutaan orang di seluruh dunia. Namun, sebelum mencapai popularitasnya yang luar biasa seperti sekarang, esports memiliki perjalanan panjang yang dimulai dari kompetisi kecil di beberapa dekade yang lalu.

Awal Mula Esports: 1970-an hingga 1990-an

Sejarah esports dimulai pada tahun 1972 ketika Universitas Stanford di Amerika Serikat mengadakan kompetisi permainan “Spacewar!” untuk mahasiswa mereka. Acara ini dianggap sebagai kompetisi esports pertama di dunia. Namun, pada masa itu, kompetisi ini belum populer dan belum dianggap sebagai bagian dari budaya arus utama.

Pada dekade 1980-an dan 1990-an, teknologi game dan komputer terus berkembang, memunculkan permainan-permainan arcade yang menjadi sangat populer, seperti “Pac-Man” dan “Street Fighter”. Turnamen mulai diadakan, meskipun masih terbatas dan sebagian besar diadakan di pusat arcade. Tahun 1990, Nintendo menyelenggarakan kompetisi “Nintendo World Championships,” sebuah turnamen game besar yang keliling Amerika Serikat, dan menarik banyak perhatian.

Aktivis pengurus ESI Wajo
Peningkatan Popularitas di Era Internet: 2000-an

Memasuki era 2000-an, dengan meningkatnya konektivitas internet, esports mulai menarik lebih banyak pemain. Permainan seperti “Counter-Strike,” “StarCraft,” dan “Warcraft III” menjadi permainan kompetitif yang populer dan mengundang banyak tim profesional. Platform online memungkinkan pemain dari seluruh dunia berkompetisi tanpa harus bertemu langsung.

Di Asia, khususnya di Korea Selatan, esports mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah. Pada tahun 2000, Asosiasi Esports Korea (KeSPA) dibentuk untuk mengatur berbagai turnamen. “StarCraft” menjadi permainan yang sangat populer di sana, dan turnamen esports disiarkan di televisi, menarik jutaan penonton. Hal ini menjadikan Korea Selatan sebagai pusat esports dunia pada masa itu.

Ledakan Global di 2010-an

Pada dekade 2010-an, perkembangan teknologi, platform streaming seperti YouTube dan Twitch, serta dukungan dari perusahaan besar semakin mempercepat pertumbuhan esports. Banyak permainan seperti “League of Legends,” “Dota 2,” dan “Counter-Strike: Global Offensive” menawarkan hadiah jutaan dolar, menarik pemain profesional dari seluruh dunia.

Pada tahun 2011, Valve, pengembang “Dota 2,” mengadakan turnamen “The International” dengan hadiah $1 juta, yang kemudian menjadi turnamen tahunan dan menjadi salah satu ajang bergengsi dalam esports. Bersamaan dengan itu, Riot Games mengadakan turnamen dunia untuk “League of Legends” yang menarik jutaan penonton global.

Selain itu, kehadiran organisasi esports besar seperti ESL dan MLG (Major League Gaming) semakin memopulerkan kompetisi ini di luar Asia. Stadion-stadion besar diisi oleh penggemar yang ingin menonton langsung, sedangkan jutaan penonton lainnya menonton secara online. Pada tahun 2018, total penonton esports diperkirakan mencapai lebih dari 380 juta orang.

Esports di Indonesia

Indonesia pun tidak ketinggalan. Turnamen nasional seperti Piala Presiden Esports, MPL (Mobile Legends Professional League), dan PUBG Mobile Indonesia National Championship mendapatkan perhatian besar. Pada tahun 2018, Asosiasi Esports Indonesia (IESPA) juga didirikan untuk mendukung pengembangan industri esports di tanah air.

ketua harian ESI wajo
Masa Depan Esports

Kini, esports telah diakui sebagai cabang olahraga resmi oleh beberapa negara, termasuk masuknya esports sebagai salah satu cabang eksibisi pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang dan pada Asian Games 2022 di Hangzhou. Diperkirakan, industri ini akan terus berkembang dengan pendapatan yang mencapai miliaran dolar dari sponsor, hak siar, dan iklan.

Dengan sejarah panjang dan perkembangan pesatnya, esports telah menjadi bagian dari budaya populer, menghadirkan peluang baru di dunia olahraga digital. Para ahli memprediksi bahwa esports akan terus menjadi industri yang semakin besar dan profesional, dengan lebih banyak negara yang mendukung dan mengatur industri ini ke depannya.


Eksplorasi konten lain dari Celoteh Online

Dukung kami dengan Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar

celotehmuda